Photo by pimnana from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Rambut rontok bukanlah gejala umum HIV. Namun, orang yang hidup dengan HIV mungkin mengalami kerontokan rambut sebagai bagian alami dari penuaan atau dari kondisi lain yang mungkin berkembang bersamaan dengan HIV.
HIV tidak secara langsung menyebabkan kerontokan rambut pada orang yang hidup dengan kondisi tersebut.
Baca Juga:
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah kondisi kronis yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menyebabkan gejala dan komplikasi. Gejala umum mungkin termasuk sakit, menggigil, penurunan berat badan, kelelahan, dan ruam. Kali ini kami akan membahas kemungkinan hubungan antara HIV dan kerontokan rambut dan perawatan potensial untuk kerontokan rambut.
Apakah HIV Menyebabkan Kerontokan Rambut?
HIV tidak secara langsung menyebabkan kerontokan rambut pada orang yang hidup dengan kondisi tersebut. Namun, rambut rontok adalah bagian alami dari bertambahnya usia bagi banyak orang. Genetika dan perubahan hormonal dengan penuaan adalah penyebab paling umum dari kerontokan rambut.
Dengan adanya kemajuan dalam pengobatan HIV, harapan hidup orang yang hidup dengan HIV yang menerima pengobatan hampir sama dengan mereka yang tidak hidup dengan HIV. Jadi, lebih banyak orang dengan HIV mungkin mengalami kerontokan rambut yang berkaitan dengan usia karena mereka hidup lebih lama daripada yang dialami orang dengan HIV pada 1980-an dan 1990-an.
Selain perubahan terkait usia, orang yang hidup dengan HIV mungkin berisiko lebih tinggi terhadap kondisi lain yang dapat menyebabkan kerontokan rambut, seperti:
Anemia kekurangan zat besi.
Orang dengan HIV berisiko lebih tinggi untuk tingkat zat besi rendah, yang menyebabkan rendahnya jumlah sel darah merah. Gejalanya termasuk kelelahan parah, lemah, pucat, dan rambut rontok.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS lebih sering terjadi pada orang dengan infeksi HIV. Seperti Sifilis misalnya, yang dikaitkan dengan kerontokan rambut dengan pola seperti dimakan ngengat, atau tambal sulam, ketika berkembang menjadi sifilis sekunder.
Malnutrisi
HIV meningkatkan metabolisme dan risiko defisiensi nutrisi. Ini dapat menyebabkan kerontokan rambut.
HIV dan Telogen Effluvium (TE)
Telogen effluvium (TE) adalah penipisan sementara rambut yang disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk penyakit berat akut atau kronis, persalinan, stres emosional, penurunan berat badan yang cepat, kekurangan gizi, gangguan hormonal, berbagai obat, dan kondisi peradangan atau infeksi pada kulit kepala.
Kondisi ini dapat mendorong folikel rambut ke fase istirahat, yang membuat rambut berhenti bertumbuh. Biasanya, kondisi ini berkembang beberapa bulan setelah kejadian. Satu studi menemukan bahwa 8,4% dari sekelompok orang dengan HIV mengalami telogen effluvium.
TE biasanya sembuh tanpa pengobatan, dan rambut mulai tumbuh kembali. Tidak sepenuhnya dipahami mengapa TE berkembang, tetapi umum di antara orang yang hidup dengan HIV.
HIV dan Pengobatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping rambut rontok. Rejimen obat HIV yang lebih lamaumumnya menyebabkan kerontokan rambut (alopecia). Namun, terapi antiretroviral (ART, kombinasi obat) yang digunakan sekarang biasanya tidak menyebabkan penipisan rambut.
Jenis obat lain yang dapat menyebabkan kerontokan rambut adalah asiklovir, yang digunakan untuk mengobati herpes genital dan infeksi virus lainnya.
Jika kamu mengalami kerontokan rambut setelah memulai pengobatan baru, bicarakan dengan dokter. Mereka dapat membantumu mengelola efek samping dan menyesuaikan obat.
Perawatan
Perawatan yang diperlukan tergantung pada penyebab kerontokan rambut, kondisinya mungkin hanya sementara. Dengan TE, rambut secara alami akan mulai tumbuh kembali. Kerontokan rambut yang berkaitan dengan genetika, usia, atau kondisi lainnya bisa bersifat permanen. Namun, berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan rambut:
- Makan makanan yang sehat. Memperbaiki dan mencegah kekurangan nutrisi membantu meningkatkan pertumbuhan rambut yang sehat dan kesehatan secara keseluruhan.
- Ganti obat. Bicarakan dengan dokter jika kerontokan rambut dimulai setelah memulai pengobatan baru. Mereka mungkin dapat mengubah dosis atau jenis obat.
- Krim, gel, atau salep steroid. Krim ini dapat melawan efek penyakit autoimun dan peradangan yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Ini dapat membantu rambut tumbuh lebih mudah.
Walaupun HIV tidak secara langsung menyebabkan kerontokan rambut, beberapa kondisi yang terkait dengan HIV dapat meningkatkan risiko penipisan rambut. Kemungkinan penyebab kerontokan rambut pada orang dengan HIV termasuk kerontokan rambut terkait usia, kekurangan nutrisi, sifilis sekunder, telogen effluvium, dan efek samping obat.
Tergantung penyebabnya, rambut bisa tumbuh kembali dengan sendirinya. Dalam beberapa kasus, pengobatan atau perubahan gaya hidup dapat membantu. Bicarakan dengan dokter jika kamu memiliki pertanyaan atau masalah kerontokan rambut.
Sumber: Does HIV Cause Hair Loss?