Photo by shurkin_son from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Lipodistrofi adalah masalah dengan cara tubuh kita membuat, menggunakan, dan menyimpan lemak. Ini juga disebut redistribusi lemak. Meskipun masalah ini ada di era pengobatan HIV dengan rejimen antiretroviral (ART) terdahulu, dengan adanya pengendalian HIV yang lebih baik dan rejimen obat antiretroviral yang lebih baru membuat masalah lipodistrofi menjadi berkurang.
Rejimen jenis obat yang lebih lama untuk mengobati HIV seperti stavudine, zidovudine, dan beberapa PI yang lebih tua, seperti indinavir telah dikaitkan dengan lipodistrofi.
Baca Juga:
Ada dua jenis lipodistrofi: kehilangan lemak dan penumpukan lemak. Lelaki cenderung kehilangan lemak, ini disebut lipoatrofi dan biasanya terjadi pada:
- Lengan dan kaki, dan pembuluh darah cenderung lebih terlihat
- Wajah, menyebabkan pipi cekung, pelipis, atau mata
- Bokong.
Perempuan cenderung menumpuk lemak. Ini disebut lipohipertrofi, lipoakumulasi, atau hiperadipositas. Biasanya terjadi di:
- Perut
- Payudara, ini bisa terjadi pada pria juga.
- Bagian belakang leher dan bahu, terkadang disebut “punuk kerbau”.
Kita juga bisa mendapatkan pertumbuhan lemak, yang disebut lipoma, di bagian lain dari tubuh.
Rejimen jenis obat yang lebih lama untuk mengobati HIV seperti stavudine, zidovudine, dan beberapa PI yang lebih tua, seperti indinavir telah dikaitkan dengan lipodistrofi. Semakin lama kita meminumnya, semakin besar risiko kita. Namun, rejimen obat HIV yang lebih baru, termasuk PI yang lebih baru seperti darunavir tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan lipodistrofi.
Tetapi HIV itu sendiri dapat mengganggu cara tubuh kita memproses lemak. Peluang kita mengalami lipodistrofi meningkat ketika infeksi HIV lebih parah dan kita sudah hidup bersama dengan HIV untuk waktu yang lama.
Kita lebih mungkin mengalami lipodistrofi jika berusia lanjut dan obesitas atau mengalami perubahan berat badan yang signifikan. Kehilangan lemak mungkin juga merupakan gejala dari AIDS.
Adalah umum untuk memiliki masalah metabolisme lain bersama dengan lipodistrofi, termasuk kolesterol tinggi dan resistensi insulin. Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes. Gangguan ini juga dapat membuat masalah lain, seperti penyakit jantung, lebih mungkin terjadi.
Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa:
- Kadar kolesterol, baik LDL (buruk) dan HDL (baik)
- Kadar trigliserida (sejenis lemak darah)
- kadar gula darah
Jika ini terjadi padamu, jangan berhenti minum obat HIV karena dokter mungkin ingin mengubah kombinasi obat HIV yang lebih baru, seperti integrase strand inhibitors (INSTI) yang cenderung tidak menyebabkan lipodistrofi.
Berolahraga dan memilih makanan sehat dapat membantu membangun otot dan mengurangi penumpukan lemak. Olahraga juga dapat meningkatkan cara tubuh menggunakan insulin. Latihan kardio (aerobik) dan latihan resistensi atau latihan beban dapat membangun kekuatan dan kesehatan jantungmu. Keduanya membantu mengurangi lemak perut. Jangan mencoba menurunkan berat badan dengan cepat.
Kamu mungkin juga memerlukan obat khusus untuk lipodistrofi atau gangguan yang berkaitan dengan kondisi tersebut, termasuk:
- Tesamorelin , suntikan harian yang dapat mengurangi lemak perut tetapi dapat meningkatkan gula darahmu
- Metformin untuk gula darah tinggi dan resistensi insulin
- Atorvastatin atau rosuvastatin untuk kolesterol tinggi.
Pilihan lain mungkin termasuk:
- Perawatan hormon, seperti testosteron dan hormon pertumbuhan manusia
- Implan kosmetik
- Suntikan untuk menambah ketebalan kulit dan mengisi pipi cekung
- Operasi untuk menghilangkan timbunan lemak.
Sumber: Lipodystrophy and HIV