Photo from entertainment.ie
Jonathan Van Ness, bintang serial realitas “Queer Eye” yang tayang di Netflix, ingin orang-orang tahu bahwa hidup dengan HIV dapat dikelola dengan cara yang sama seperti diabetes. Van Ness telah secara terbuka mengumumkan bahwa dirinya terinfeksi HIV pada September 2019. Ia mengatakan banyak orang terkejut lantaran ia menyatakan bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit kronis dan bukan penyakit mematikan.
Van Ness, 35 tahun, secara terbuka dinyatakan sebagai HIV-positif dalam sebuah wawancara dengan New York Times pada September 2019.
Baca Juga:
Ketika ditanya apa yang dia ingin lebih banyak orang tahu tentang diagnosisnya, Van Ness mengatakan bahwa banyak orang salah mengira bahwa terinfeksi HIV sama dengan terkena penyakit yang mematikan. “Saya pikir hal yang mengejutkan kebanyakan orang hanyalah bahwa HIV dan AIDS ternyata adalah penyakit kronis dan bukan penyakit yang mematikan,” jelasnya.
“Pengobatannya telah sampai sejauh ini. HIV bisa diobati dan benar-benar dapat dikelola, seperti halnya diabetes. Anda hanya perlu memastikan memiliki akses ke perawatan kesehatan. Jadi itu saja!” tandasnya.
“Saya HIV positif dan memiliki akses ke terapi antiretroviral yang menekan viral load HIV saya, membuat saya tetap sehat dan membuat viral load berada pada tingkat tidak terdeteksi yang membuat saya hampir tidak mungkin menularkan HIV,” terang Van Ness, menekankan pentingnya pengobatan bagi orang HIV-positif untuk mengurangi penyebaran penyakit. Van Ness mengaku bahwa ia terpapar HIV usai mengalami pelecehan seksual.
Van Ness, 35 tahun, secara terbuka dinyatakan sebagai HIV-positif dalam sebuah wawancara dengan New York Times pada September 2019, dan dia membahas pengalamannya didiagnosis pada usia 25 tahun lebih lanjut dalam bukunya, “Over the Top: A Raw Journey to Self – Love”
Van Ness mengatakan, awalnya dia merasa agak gugup untuk berbicara tentang status HIV dan tidak yakin bagaimana dia mengungkapkannya kepada khalayak ramai. Tapi di dunia di mana sampai sekarang epidemi HIV dan AIDS belum bisa dihentikan, Van Ness merasa semakin jelas baginya untuk bersikap terbuka.
Sementara dia secara konsisten dipuji karena selalu terlihat positif tidak peduli apa pun yang terjadi dalam hidupnya, Van Ness mengatakan bahwa dia terkadang merasa sedih. “Seperti semua orang, saya memiliki suasana hati yang berbeda setiap hari,” katanya.
Pada hari-hari sulit itu, Van Ness mencoba untuk mengingat bahwa tidak ada yang abadi dan setiap suasana hati dan emosi akan berlalu: “Saya pikir penting untuk mengetahui bahwa tidak ada yang berlangsung abadi,” kata Van Ness.
Van Ness memberi tahu rahasianya untuk merasa lebih bahagia dan lebih percaya diri. Caranya adalah dengan membuat jurnal rasa syukur dan mencatat hal-hal yang disyukuri setiap hari. “Saya pikir daftar rasa terima kasih selalu menjadi tempat yang sangat baik untuk mulai menemukan hal-hal di dalam diri Anda yang membuat Anda merasa bersyukur, bangga, dan percaya diri,” katanya.
Sumber: