Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Sampai sekarang tidak ada tes HIV yang dapat secara akurat mendeteksi HIV di dalam tubuh segera setelah terpapar. Hal ini dikarenakan ada jangka waktu yang dikenal sebagai “periode jendela” sebelum kamu dapat dites HIV dan menerima hasil yang akurat. Selama periode jendela ini, seseorang dapat dites HIV dan hasilnya negatif meskipun mereka terinfeksi HIV. Periode jendela dapat berlangsung dari sepuluh hari hingga tiga bulan, tergantung pada tubuh kamu dan jenis tes yang kamu lakukan.
Jika seseorang mengikuti tes ini empat minggu setelah terpapar, hasil negatif bisa dijadikan gambaran hasil setelah minggu ke 12, tetapi sebaiknya lakukan tes lagi setelah tiga bulan untuk memastikannya.
Baca Juga:
Seseorang masih dapat menularkan HIV kepada orang lain selama periode ini. Faktanya, penularan bahkan lebih mungkin terjadi karena ada tingkat virus yang lebih tinggi dalam tubuh seseorang selama periode jendela. Berikut berbagai jenis tes HIV dan periode jendelanya masing-masing:
Tes Cepat Antibodi
Jenis tes ini mengukur antibodi terhadap HIV. Tubuh membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk memproduksi antibodi ini. Kebanyakan orang akan memiliki cukup antibodi untuk dites positif dalam tiga hingga 12 minggu setelah terinfeksi HIV. Pada 12 minggu, atau tiga bulan, 97 persen orang memiliki cukup antibodi untuk mendapatkan hasil tes yang akurat.
Jika seseorang mengikuti tes ini empat minggu setelah terpapar, hasil negatif bisa dijadikan gambaran hasil setelah minggu ke 12, tetapi sebaiknya lakukan tes lagi setelah tiga bulan untuk memastikannya.
Tes Kombinasi
Tes ini terkadang disebut tes antibodi/antigen cepat, atau tes generasi keempat. Jenis tes ini hanya dapat dipesan oleh penyedia layanan kesehatan dan harus dilakukan di laboratorium.
Jenis tes ini mengukur antibodi dan tingkat antigen p24, yang dapat dideteksi segera dua minggu setelah terpapar.
Secara umum, sebagian besar orang akan menghasilkan cukup antigen dan antibodi untuk tes ini untuk mendeteksi HIV pada dua hingga enam minggu setelah terinfeksi. Jika hasil tes kamu negatif pada dua minggu setelah kamu mungkin terpapar HIV, penyedia layanan kesehatan kemungkinan akan merekomendasikan tes lain dalam satu hingga dua minggu, karena tes ini bisa negatif pada tahap awal infeksi.
Tes Asam Nukleat
Tes asam nukleat (NAT) bisa mengukur jumlah virus dalam sampel darah dan memberikan hasil positif atau negatif atau jumlah viral load.
Tes ini lebih mahal daripada bentuk tes HIV lainnya, jadi dokter hanya akan memesan tes ini jika menurut mereka ada kemungkinan besar seseorang terpapar HIV atau jika hasil tes skrining tidak dapat ditentukan.
Biasanya terdapat cukup materi virus untuk hasil positif satu sampai dua minggu setelah kemungkinan terpapar HIV.
Tes Mandiri
Selain berbagai jenis tes yang dilakukan melalui tes darah di dokter atau klinik yang memiliki laboratorium khusus, kamu juga bisa melakukan tes mandiri dengan alat skrining HIV berbasis komunitas, alat ini tersedia dibeberapa organisasi yang fokus pada penanggulangan HIV. Alat ini dapat membaca status HIV melalui sample darah dalam 10-15 menit. Namun hasil dari tes HIV berbasis komunitas hanyalah sebagai skrining awal. Jika hasilnya positif maka harus dirujuk ke penyedia layanan kesehatan untuk melakukan tes konfirmasi dan penegakan diagnosis oleh dokter.
Sumber: How Soon After Condomless Sex Should I Get Tested for HIV?