Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Sariawan adalah gejala umum HIV di mana dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang jika tidak mendapatkan pengobatan. Orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) lebih mungkin mengembangkan masalah kesehatan mulut karena virus dapat melemahkan sistem kekebalan, yang membuatnya lebih sulit untuk melawan infeksi.
Sekitar 40 – 50 persen orang yang hidup dengan HIV mengalami infeksi mulut yang dapat menyebabkan komplikasi di mulut, termasuk luka.
Baca Juga:
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 40 – 50 persen orang yang hidup dengan HIV mengalami infeksi mulut yang dapat menyebabkan komplikasi di mulut, termasuk luka. Selain itu, sariawan bisa menyakitkan dan membuat penderitanya sulit makan, menelan, dan meminum obat. Ini tentu merepotkan, bukan?
Berikut beberapa penyebab sariawan pada mulut ODHIV:
Herpes oral
Herpes pada mulut atau herpes oral dapat menyebabkan luka merah yang menyakitkan di bibir, gusi, lidah, dan bagian dalam pipi. Lesi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV).
Gejala tambahan mungkin termasuk:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Kelenjar getah bening yang bengkak atau nyeri
- Sensasi terbakar atau kesemutan di dekat luka
Siapapun bisa terkena herpes oral, tetapi HIV meningkatkan risiko infeksi oportunistik, seperti HSV. Orang dengan HIV yang tidak diobati mungkin mengalami wabah herpes mulut yang jauh lebih lama dan parah. HSV adalah infeksi yang umum dan sangat menular. Ada kemungkinan untuk tertular herpes oral melalui kontak langsung dengan air liur atau lesi seseorang yang terinfeksi.
Kita dapat mengurangi risiko tertular HSV dengan tidak berciuman atau berbagi makanan dengan seseorang yang menderita herpes mulut.
HSV juga dapat menyebabkan herpes genital, yang dapat ditularkan seseorang selama melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Berita baiknya, herpes bisa diobati di mana dokter mungkin meresepkan obat antivirus oral, seperti asiklovir atau valasiklovir.
Human Papillomavirus
Infeksi human papillomavirus (HPV) lazim di antara ODHIV di mana sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa 48 persen perempuan yang hidup dengan HIV mengalami infeksi HPV dibandingkan dengan 28 persen perempuan tanpa HIV.
HPV dapat menyebabkan benjolan putih kecil, atau kutil, di sekitar mulut dan bibir. Kutil ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi bisa berdarah jika tersentuh. HPV juga dapat menyebabkan kutil kelamin, yang sangat menular. Seseorang dapat tertular HPV oral selama melakukan seks oral jika virus memasuki aliran darah melalui luka atau robekan di mulut.
Kebanyakan orang yang menderita HPV oral tidak mengalami gejala apa pun. Jika gejala memang terjadi, itu bisa termasuk:
- Kutil
- Luka menyakitkan di dalam mulut
- Kesulitan menelan
- Amandel bengkak
- Sakit tenggorokan
Cara untuk mengurangi risiko HPV oral:
- Mendapatkan vaksin HPV
- Menggunakan kondom saat berhubungan seks
- Membatasi jumlah pasangan seksual
- Berhenti merokok dan produk tembakau lainnya
Tidak ada obat yang diketahui untuk HPV. Sulit untuk mengobati kutil HPV dengan obat topikal, jadi dokter mungkin perlu menghilangkannya melalui pembedahan.
Canker Sore
Canker sore, juga dikenal sebagai ulkus aphthous, adalah bisul yang menyakitkan yang dapat berkembang di jaringan lunak di dalam mulut; berbentuk kecil dan berwarna putih atau abu-abu.
Dokter tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan canker sore, tetapi berbagai faktor, seperti cedera mulut, stres, kekurangan vitamin, dan fungsi kekebalan tubuh yang lemah, mungkin berperan dalam perkembangannya. Canker sore tidak menular dan kita dapat membantu mengurangi risiko canker sore dengan melakukan hal berikut:
- Menghindari dan mengelola stres
- Menghindari makanan dan minuman pedas atau asam
- Mengunyah dengan hati-hati agar tidak melukai mulut
- Mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat
Untuk sariawan ringan, berkumur dengan obat kumur dapat mengurangi peradangan dan menjaga kebersihan bisul. Dalam kasus yang parah, dokter atau dokter gigi mungkin meresepkan salep obat dan obat kumur untuk meminimalkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
Sariawan Oral
Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu mungkin berisiko lebih besar terkena sariawan.
Sariawan mulut, juga dikenal sebagai kandidiasis oral, adalah infeksi jamur pada mulut. Infeksi muncul sebagai bercak putih atau kuning di lidah, langit-langit mulut, atau bagian dalam pipi.
Siapa pun bisa terkena sariawan, tetapi bayi, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih tinggi. Gejala lain bisa termasuk:
- Sensasi terbakar yang dapat menyebabkan kesulitan menelan
- Kehilangan rasa
- Mulut kering
Kita dapat mengobati sariawan dengan obat kumur anti jamur dan obat-obatan.
Mulut Kering
HIV dapat menyebabkan kelenjar ludah membengkak, yang dapat menyebabkan produksi air liur berkurang dan mulut kering. Air liur melindungi gigi dan gusi dari plak serta membantu melawan infeksi. Mulut kering juga bisa menjadi efek samping pengobatan HIV.
Gejala mulut kering meliputi:
- Kesulitan mengunyah dan menelan makanan kering
- Kesulitan berbicara
- Nyeri di lidah
- Radang lidah
- Bisul di lidah
- Bau mulut
Kita dapat mengobati mulut kering dengan menjaga kebersihan mulut dan tetap terhidrasi. Ingat, mulut kering dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti penyakit gusi.
Penyakit Gusi
Penyakit gusi adalah infeksi yang menyebabkan gusi bengkak dan nyeri. Pada kasus yang parah, penyakit gusi dapat menyebabkan gigi tanggal. Ini juga bisa menjadi tanda peradangan di bagian tubuh lain. Gejala penyakit gusi meliputi:
- Gusi merah, bengkak, atau lunak
- Gusi berdarah
- Gigi mudah copot atau sensitif
- Rasa nyeri saat mengunyah
Kita dapat mencegah dan mengobati penyakit gusi dengan praktik kebersihan mulut yang baik, yang meliputi:
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
- Flossing setiap hari
- Menggunakan obat kumur
- Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur
Untuk penyakit gusi yang parah, dokter gigi mungkin meresepkan obat kumur antimikroba, gel antibiotik, atau antibiotik oral.
Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi atau SK, adalah jenis kanker yang menyebabkan benjolan biru atau ungu tumbuh di bawah kulit. Kondisi ini juga dapat terjadi pada area mulut, hidung, dan anus. Gejala SK mungkin termasuk:
- Kesulitan makan atau menelan
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Batuk
- Nyeri dada
- Pembengkakan secara ekstrim
Orang yang hidup dengan HIV memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan SK dibandingkan orang tanpa HIV. Namun, SK menjadi kurang umum sekarang karena pengobatan HIV yang efektif telah tersedia.
Perawatan untuk penderita SK tergantung pada jumlah tumor, lokasinya, dan kondisi sistem kekebalan. Pilihan pengobatan meliputi:
- Terapi antiretroviral
- Kemoterapi
- Terapi radiasi
Menggunakan pembersih mulut dan mempraktikkan kebersihan mulut yang baik dapat membantu mencegah sariawan dan berbagai penyakit mulut lainnya. Pergi ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin adalah cara yang baik untuk mencegah sariawan. Dokter gigi dapat membantu orang mengelola gejala sariawan yang ada dan mencegah timbulnya luka di kemudian hari.