Photo by benzoix from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Merawat kesehatan seksual berarti mengetahui tubuh kamu, memahami cara kerjanya, dan mampu mengenali ketika ada sesuatu yang tidak beres. Ini juga berarti perawatan untuk pencegahan seperti melakukan tes infeksi menular seksual secara rutin, pemeriksaan kanker, dan pemeriksaan mandiri yang dapat membantu kamu menemukan masalah lebih awal dan mencegah penyakit serius.
Tapi memiliki gejala bukan berarti kamu memiliki penyakit. Gejala ada sangat banyak dan beragam, sulit untuk mengetahui apakah misalnya perdarahan di antara periode menstruasi hanyalah akibat dari ketidakseimbangan hormon normal yang berkaitan dengan usia atau IMS.
Baca Juga:
Di luar pemeriksaan yang direkomendasikan, kamu mungkin juga mencari penyedia layanan kesehatan untuk masalah kesehatan seksual lainnya, seperti nyeri saat berhubungan seks, kesulitan seksual seperti libido rendah atau disfungsi ereksi, atau kesulitan untuk hamil.
Pemeriksaan Testis
Meski kanker testis jarang terjadi, ini adalah bentuk kanker paling umum pada lelaki berusia antara 15 dan 35 tahun. Gejala pertama sering berupa benjolan kecil atau area yang mengeras pada testis. Cara termudah dan tercepat untuk mengenali masalah adalah dengan melakukan pemeriksaan testis bulanan.
Ketika kamu tahu seperti apa tubuh kamu terlihat dan terasa sehat, kamu akan tahu sudah waktunya untuk memeriksakan diri jika terjadi perubahan. Setiap benjolan, pembesaran, pengerasan, nyeri, atau rasa sakit pada testis harus dievaluasi oleh dokter sesegera mungkin. Gejala lain biasanya muncul setelah kanker mulai menyebar sehingga penting untuk memeriksakannya sejak dini.
Banyak dokter yang melakukan pemeriksaan testis sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan pasien. Proses ini sangat cepat dan tidak menyakitkan. Dokter akan meraba testis untuk mencari benjolan, pembengkakan, pengerasan atau pembesaran. Kamu mungkin merasa malu atau bahkan mengalami ereksi, tetapi kedua respons tersebut sangat umum sehingga dokter tidak akan terpengaruh oleh kedua reaksi tersebut.
Pemeriksaan Payudara
Meskipun pemeriksaan payudara sendiri tidak efektif karena mendeteksi kanker payudara dan pemeriksaan rutin tidak direkomendasikan sebagai skrining kanker payudara, pemeriksaan tersebut dapat membantu kamu mengenal payudaramu. Kamu dapat mempelajari apa yang terasa normal dan juga mengenali perubahan ketika itu terjadi dan memeriksanya ke dokter. Perlu diingat bahwa perubahan payudara sering terjadi dan kebanyakan bukan kanker.
Pemeriksaan Panggul
Jika ini adalah tes pertamamu, beri tahu dokter agar mereka bisa menjelaskan prosedur saat kamu melanjutkan tes ini. Dokter akan memeriksa organ seksual eksternal kamu untuk setiap perubahan atau kelainan, dan akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk membuka vagina dan melihat leher rahim.
Bergantung pada usia dan riwayat skrining maka tes Pap atau tes HPV dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan panggul. Saat vagina terbuka, dokter akan menggunakan tongkat kecil atau sikat untuk mengambil kumpulan sel dari leher rahim kamu. Tes Pap dan tes HPV adalah alat penting untuk mencegah kanker serviks.
Dokter kemungkinan juga akan melakukan pemeriksaan bimanual atau rektovaginal. Selama pemeriksaan bimanual, dokter akan memasukkan satu atau dua jari yang bersarung tangan dan dilumasi ke dalam vagina sambil meraba perut sehingga dapat merasakan penempatan organ reproduksi internal dan memeriksa tanda-tanda kista, tumor, atau nyeri.
Selama pemeriksaan rektovaginal, dokter akan menempatkan jari bersarung dan dilumasi ke dalam rektum untuk memeriksa masalah di belakang rahim. Kadang-kadang, mereka menempatkan satu jari di rektum dan satu lagi di vagina untuk memeriksa masalah otot dasar panggul. Seluruh proses ini hanya memakan waktu singkat dan tidak menyakitkan. Jika dan jika ada kelainan, hal itu bisa diobati.
Infeksi Seksual Menular (IMS)
Banyak orang yang memiliki IMS, bahkan sekitar 1 dari 2 orang yang aktif secara seksual akan memiliki IMS di beberapa fase. Kamu dapat membantu mencegah IMS dan melindungi kesehatan dengan tes rutin dan pengobatan jika diperlukan. Ada banyak cara untuk mengurangi risiko IMS dan melindungi kesehatan dan kesuburan termasuk melakukan tes IMS secara teratur.
Tes IMS juga sangat penting karena ada banyak IMS yang tidak memiliki tanda atau gejala yang jelas, sehingga seseorang tidak akan tahu apakah mereka memilikinya. Beberapa IMS juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak didiagnosis dan diobati sejak dini. Ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin disebabkan oleh IMS yang harus kamu waspadai, jadi kamu akan tahu kapan harus memeriksakan diri ke dokter. Jika kamu melihat salah satu dari gejala berikut, itu mungkin merupakan tanda IMS atau infeksi lainnya, yaitu:
- Nyeri di daerah panggul
- Nyeri di perut bagian bawah
- Sakit saat berhubungan seks
- Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina atau penis yang berbau tidak enak.
- Perdarahan antar periode mensutrasi
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Luka, bisul, lecet atau kutil
- Testis bengkak, kemerahan atau ruam gatal berlebihan di area genital.
Tapi memiliki gejala bukan berarti kamu memiliki penyakit. Gejala ada sangat banyak dan beragam, sulit untuk mengetahui apakah misalnya perdarahan di antara periode menstruasi hanyalah akibat dari ketidakseimbangan hormon normal yang berkaitan dengan usia atau IMS. Tetapi intinya adalah, kenali tubuh kamu, dan ketika ada yang tidak beres, segera periksa ke dokter dan jadikan perawatan kesehatan seksual sebagai bagian dari rutinitas perawatan kesehatan kamu.
Sumber: Sexual Health Care