Photo by user4836439 from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu melakukan hubungan seks tanpa kondom atau memiliki lebih dari satu pasangan, profilaksis pra pajanan (PrEP) adalah pertahanan terbaik terhadap HIV, virus penyebab AIDS. Ketika kamu menggunakan PrEP dengan cara yang benar, PrEP efektif dalam mengurangi risiko HIV hingga sekitar 90 persen.
Ketika kamu menggunakan PrEP dengan cara yang benar, PrEP efektif dalam mengurangi risiko HIV hingga sekitar 90 persen.
Baca Juga:
Meski begitu, hanya 1 dari 4 LSL laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki yang memanfaatkan PrEP karena ada banyak dari mereka yang tidak tahu mengenai PrEP dan bagaimana PrEP dapat melindungi mereka dari risiko infeksi HIV.
Ingin mempelajari lebih lanjut tentang PrEP? Berikut adalah 10 mitos umum yang beredar di internet, dan fakta di baliknya.
1. Mitos: PrEP hanya untuk pria gay
Fakta: PrEP dapat digunakan untuk siapa saja yang tidak terinfeksi HIV tetapi berisiko tertular melalui seks atau penggunaan narkoba suntik. Para ahli merekomendasikan PrEP jika kamu melakukan hubungan seks anal atau vaginal dalam 6 bulan terakhir,dan jika memiliki kondisi berikut:
- Kamu dan pasangan tidak menggunakan kondom setiap saat.
- Pasanganmu terinfeksi HIV.
- Kamu didiagnosis dengan infeksi menular seksual (IMS) dalam 6 bulan terakhir.
- Kamu adalah seorang perempuan dengan pasangan HIV-positif yang sedang mencoba untuk hamil.
2. Mitos: Kamu tidak perlu menggunakan kondom jika menggunakan PrEP
Fakta: PrEP mencegah HIV berkembang biak di tubuhmu jika kamu terpapar virus saat berhubungan seks. Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks akan melindungimu dari paparan virus sejak awal. Kondom juga melindungi dari IMS lain, seperti klamidia dan gonore, yang tidak mampu dicegah oleh PrEP.
3. Mitos: Sulit mendapatkan resep PrEP
Fakta: Kini PrEP sudah banyak tersedia di puskesmas. Petugas kesehatan di puskesmas akan dengan senang hati memberikannya untukmu secara gratis jika kamu memenuhi syarat yang ada, yaitu hasil tes HIV harus negatif sebelum kamu bisa mendapatkan resep. Setelah menggunakan PrEP, kamu harus menemui dokter setiap 3 bulan sekali untuk kunjungan tindak lanjut, tes HIV, dan isi ulang.
4. Mitos: Kamu hanya perlu mengonsumsi PrEP setelah berhubungan seks tanpa kondom
Fakta: Kamu harus meminum PrEP secara konsisten untuk melindungi dirimu dari HIV jika pernah terpapar. Sementara itu, ada pil bernama profilaksis pasca pajanan, atau PEP, yang merupakan pil yang kamu minum setelah berhubungan seks tanpa kondom. Ketika kamu menggunakan PEP dalam waktu kurang dari 72 jam dari kemungkinan paparan, PEP sangat efektif untuk mencegah HIV. Tapi PEP hanya untuk keadaan darurat dan bukan pengganti PrEP.
5. Mitos: PrEP sangat mahal
Fakta: Saat ini obat PrEP bisa didapatkan di Indonesia dengan gratis alias kamu tidak perlu mengeluarkan biaya.
6. Mitos: PrEP hanya untuk orang yang memiliki banyak pasangan seksual
Fakta: Meski hanya berhubungan seks dengan satu orang, ada baiknya mengonsumsi PrEP jika:
- Pasanganmu terinfeksi HIV dengan viral load yang terdeteksi, atau kamu tidak yakin dengan status HIV pasangan.
- Pasanganmu adalah pengguna narkoba suntik.
- Pasanganmu berhubungan seks dengan orang lain.
7. Mitos: Kamu tidak memerlukan PrEP jika seorang gay dengan posisi seks sebagai top
Fakta: Risiko terkena HIV lebih tinggi jika kamu seseorang dengan posisi seks penerima atau bottom. Posisi bottom artinya adalah kamu menerima seks anal. Sedangkan posisi top artinya pemberi seks anal. Tetapi adalah mungkin untuk mendapatkan HIV sebagai top. Jadi masih penting menggunakan PrEP untuk melindungi diri sendiri.
8. Mitos: Kamu harus minum PrEP setiap hari
Fakta: Itu tergantung pada jenis PrEP yang kamu pilih. PrEP harian adalah pil yang harus kamu minum setiap hari. Jika kamu jarang berhubungan seks, kamu dapat menggunakan pil PrEP sesuai kebutuhan juga, atau disebut on-demand atau event driven. Untuk rejimen ini, kamu menggunakan PrEP dengan cara berikut:
- 2 butir pil diminum pada 2 sampai 24 jam sebelum kamu berhubungan seks
- Kemudian, kamu lanjutkan minum 1 butir pil pada 24 jam setelah dosis pertama
- Terakhir, kamu lanjutkan lagi minum 1 butir pil pada 24 jam setelah dosis kedua.
Singkatnya, cara menggunakannya begini: Ketika kamu akan berhubungan seks, kamu minum 2 butir pil sehari sebelumnya atau sekurang-kurangnya 2 jam sebelum melakukan hubungan seks. Kemudian besoknya kamu minum lagi 1 butir pil. Kemudian besoknya lagi, kamu minum 1 butir pil.
Cara menggunakan pil PrEP itu disebut 2-1-1.
9. Mitos: PrEP memiliki efek samping yang buruk
Fakta: PrEP itu aman. Kebanyakan orang tidak memiliki efek samping. Sebagian besar efek samping yang ditimbulkan oleh PrEP bersifat ringan, seperti:
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Kelelahan
- Ruam
- Sakit perut
Efek sampung ini akan hilang setelah kamu minum obat untuk sementara waktu. Lagipula, jarang ditemui penggunaan PrEP jangka panjang yang menyebabkan masalah hati, ginjal, atau tulang. Namun, obat-obatan ini mungkin tidak aman untuk orang yang memiliki penyakit hati atau ginjal.
10. Mitos: Kamu harus tetap menggunakan PrEP seumur hidup
Fakta: Kamu mungkin dapat menghentikan PrEP jika tidak lagi berisiko terhadap HIV. Tanyakan kepada dokter bagaimana cara berhenti minum obat ini dengan aman.
Cara menghentikan PrEP berbeda untuk setiap jenis:
- Untuk PrEP harian maka kamu dapat menghentikan pil setelah meminum 2 dosis harian, setelah pajanan terakhir terhadap HIV.
- Untuk PrEP sesuai permintaan atau on-demand atau event driven, maka setelah meminum dosis ketiga, maka kamu tidak perlu lagi melanjutkan minum PrEP.