Photo from www.last.fm
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu seorang generasi X atau millenial awal yang mendengarkan musik pop pada pertengahan 1990-an, mungkin kamu tahu dengan lagu pop hits besutan TLC yang berjudul “Waterfalls”. Tapi pada saat itu, atau hingga saat ini, tahukah kamu bahwa lagu tersebut berkisah tentang HIV dan AIDS?
Tetapi jika kamu mendengarkan keseluruhan liriknya dan menonton video musiknya, kamu akan mendengar tentang dua cerita yang berbeda.
Baca Juga:
Lagu “Waterfalls” yang sukses dibawakan oleh TLC pada tahun 1995 itu ternyata mengajak pendengar untuk meningkatkan kesadaran mengenai HIV. Ternyata, waterfall atau air terjun mengacu pada kebiasaan atau tindakan negatif yang tidak sehat. Seperti tukilan lirik
Don’t go chasing waterfalls
Please stick to the rivers and the lakes that you’re used to
(Jangan mengejar air terjun
Mohon tetap berada di sungai dan danau yang biasa kamu datangi)
Tetapi jika kamu mendengarkan keseluruhan liriknya dan menonton video musiknya, kamu akan mendengar tentang dua cerita yang berbeda. Keduanya adalah tragedi yang melibatkan orang yang mengejar air terjun. Salah satunya adalah seorang pemuda kulit hitam yang, meskipun ibunya sudah memohon, namun dia memilih kehidupan jalanan dan meninggal dalam transaksi narkoba. Tragedi lainnya adalah pria kulit putih, seksi dan hiperseksual dan tampaknya heteroseksual yang berperilaku kegiatan seksual dengan banyak pasangan atau mungkin pecandu seks — tidak jelas kelihatannya, tetapi perilakunya pasti mengakibatkan kematiannya:
Three letters took him to his final resting place
(Tiga huruf membawanya ke tempat peristirahatan terakhirnya).
Mungkin kamu tidak akan menduga bahwa ketiga huruf itu merujuk HIV. Tapi sekarang ketika kamu menonton ulang videonya, kamu dapat melihat tampilan kondom yang tidak terpakai yang menonjol di adegan yang sesuai dengan lirik ini, juga berbagai macam foto lelaki yang tampaknya pernah menjadi pasangan seks sang perempuan.
Ingat, “Waterfalls” dirilis sebagai single pada tahun 1995, hanya satu tahun sebelum munculnya obat-obatan HIV yang menyelamatkan nyawa, saat kondom dan pesan seks yang aman identik dengan stigma ketakutan akan AIDS.
Berikut adalah lirik yang berhubungan dengan HIV:
Little precious has a natural obsession for temptation
But he just can’t see
She gives him loving that his body can’t handle
But all he can say is, “Baby, it’s good to me”
One day, he goes and takes a glimpse in the mirror
But he doesn’t recognize his own face
His health is fading, and he doesn’t know why
Three letters took him to his final resting place
Y’all don’t hear me
(Jiwa yang berharga itu memiliki obsesi alami akan godaan
Tapi dia tidak bisa melihat
Kekasihnya memberinya cinta yang tidak bisa ditangani oleh tubuhnya
Tapi yang bisa dia katakan hanyalah, “Sayang, itu baik untukku”
Suatu hari dia pergi dan melihat sekilas di cermin
Tapi dia tidak mengenali wajahnya sendiri
Kesehatannya memudar dan dia tidak tahu mengapa
Tiga huruf membawanya ke tempat peristirahatan terakhirnya
Kalian semua tidak mendengarku)
Don’t go chasing waterfalls
Please stick to the rivers and the lakes that you’re used to
I know that you’re gonna have it your way or nothing at all
But I think you’re moving too fast
(Jangan mengejar air terjun
Mohon tetap berada di sungai dan danau yang biasa kamu datangi
Aku tahu bahwa kamu akan melakukannya dengan cara kamu atau tidak sama sekali
Tapi aku pikir kamu bergerak terlalu cepat).
Sumber: Did You Know TLC’s 1995 Smash “Waterfalls” Addresses HIV?