Photo by bowonpat from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Di seluruh dunia, telah terjadi penurunan tingkat infeksi HIV, lantaran ada obat dan perawatan pencegahan HIV bernama PrEP. Namun bagi para pekerja seks, risiko terinfeksi HIV masih jauh lebih tinggi daripada rata-rata kelompok pekerja lainnya. Diperkirakan pekerja seks tiga belas kali lebih mungkin didiagnosis HIV dibandingkan bukan pekerja seks. Selain itu, pekerja seks merupakan 9% dari populasi global orang yang hidup dengan HIV.
Menurut laporan dari UNAIDS, sebagian besar pekerja seks menyatakan bahwa bantuan sulit ditemukan atau tidak tersedia bagi mereka.
Baca Juga:
Jadi, mengapa pekerja seks berisiko lebih tinggi tertular HIV daripada populasi umum? Dan bagaimana penularan HIV dapat dicegah bagi orang yang terlibat dalam pekerjaan seks? Pertama, mari kita pelajari mengapa risiko infeksi HIV pada umumnya lebih tinggi pada pekerja seks.
Salah satu penyebab utama infeksi HIV adalah melalui hubungan seks tanpa kondom dan/atau hubungan seks dengan banyak pasangan. Pekerja seks juga berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV karena fakta bahwa mereka memiliki banyak pasangan seksual yang status HIV-nya biasanya tidak diketahui.
Di banyak negara, kondom tidak umum digunakan atau tersedia untuk pekerja seks. Misalnya, di Pakistan, hanya 35% pekerja seks yang dilaporkan menggunakan kondom secara teratur. Jika seorang pekerja seks diserang atau klien mereka menolak untuk memakai kondom, ini menempatkan pekerja seks dalam risiko.
Kekerasan terhadap pekerja seks juga cukup lazim, dan hal ini menempatkan pekerja seks pada risiko yang lebih tinggi terhadap serangan seksual yang dapat mengakibatkan infeksi HIV. Di beberapa negara, lebih dari 70% pekerja seks melaporkan telah diperkosa atau diserang secara fisik. Seringkali, pekerja seks tidak memiliki sumber daya atau kemampuan untuk melakukan tindakan hukum terhadap klien yang melakukan pelecehan seksual terhadap mereka – sehingga banyak dari insiden ini tidak dilaporkan.
Menurut laporan dari UNAIDS, sebagian besar pekerja seks menyatakan bahwa bantuan sulit ditemukan atau tidak tersedia bagi mereka. Banyak yang tidak mampu membayar bantuan pencegahan HIV atau tidak yakin bagaimana mendapatkan jenis bantuan ini.
Satu-satunya cara bagi pekerja seks untuk mendapatkan akses ke alat pencegahan HIV – seperti PrEP – adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. PrEP efektif hingga 99% dalam melindungi seseorang dari infeksi HIV bila dikonsumsi sesuai resep. Agar pekerja seks mendapatkan PrEP, mereka harus terlebih dahulu dites untuk memastikan bahwa mereka HIV-negatif. Dalam kebanyakan kasus, tes ini ditawarkan di klinik kesehatan atau dokter, tetapi ada skrining HIV mandiri yang tersedia dari beberapa penyedia layanan kesehatan.
Selain minum PrEP, ada tips pencegahan HIV lain yang bisa membantu menurunkan risiko infeksi HIV pada pekerja seks. Menggunakan kondom selama melakukan kontak seksual dapat menurunkan risiko HIV dan penularan IMS lainnya. Pekerja seks juga harus melakukan tes rutin untuk memeriksa HIV dan IMS lainnya. Kemudian, pekerja seks – atau siapa pun – tidak boleh berbagi jarum suntik dengan orang lain, terlepas dari status HIV orang tersebut.
Sumber: HIV Prevention for Sex Workers: What You Need to Know