Photo by Saiful52 from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Di tahun 2022, kita memiliki banyak pilihan untuk mencegah HIV. Jika kamu HIV-negatif, kamu dapat menggunakan kondom atau PrEP. Jika kamu hidup dengan HIV, memulai pengobatan dan mencapai viral load tidak terdeteksi berarti risiko menularkan HIV saat berhubungan seks adalah hampir nol, yang dikenal juga dengan konsep “U=U”, Undetectable=Untransmittable.
Tetapi sebelum kamu dapat memilih opsi mana yang tepat, kamu perlu mengetahui status HIV. Ada beberapa jenis tes HIV yang tersedia.
Tes mandiri dilakukan karena tidak semua orang memiliki akses ke tes HIV di daerah terdekat mereka.
Baca Juga:
Tes laboratorium
Tes laboratorium adalah pengambilan darah dari lengan dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Tes ini mencari antibodi (yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap HIV) dan antigen p24 (bagian dari virus). Hasil biasanya tersedia dalam satu atau dua jam. Tes ini dikenal sebagai tes “generasi keempat”. Tes laboratorium adalah jenis tes HIV yang paling umum ditawarkan.
Tes rapid
Tes HIV rapid bekerja secara berbeda karena kamu bisa mendapatkan tes dan hasilnya di hari yang sama pada saat kunjungan dengan penyedia layanan kesehatan. Petugas akan mengambil setetes darah dari jari dan memberikan hasilnya dengan cepat (biasanya beberapa menit). Mereka mencari antibodi dan dikenal sebagai tes “generasi ketiga”.
Apa perbedaan antara tes rapid dan skrining HIV mandiri (SHM)?
Perbedaan utama antara tes rapid dan SHM adalah bahwa SHM tidak memerlukan akses awal ke penyedia layanan kesehatan, dan tes rapid dilakukan dengan bantuan perawat atau penyedia lainnya.
Mengapa kita perlu Skrining HIV Mandiri?
Melakukan tes pada dirimu adalah kunci dalam hal pencegahan HIV. Tes mandiri dilakukan karena tidak semua orang memiliki akses ke tes HIV di daerah terdekat mereka. Banyak orang tinggal di luar kota besar, dan banyak orang di komunitas yang terkena HIV berada di daerah pedesaan yang terpencil.
Skrining HIV mandiri membawa perawatan HIV kepada mereka yang membutuhkannya, di mana pun mereka tinggal. Skrining HIV mandiri juga penting karena beberapa orang mungkin tinggal di komunitas di mana mereka tidak merasa nyaman mengakses tes HIV.
Sayangnya, stigma HIV tetap ada bersama dengan jenis diskriminasi lainnya seperti rasisme, homofobia, transfobia dan stigma terhadap penggunaan narkoba dan pekerja seks. Seseorang mungkin khawatir terlihat mendatangi tempat layanan HIV yang dapat membuat mereka dianggap sebagai bagian dari kelompok LGBTQ+ atau orang yang menggunakan narkoba.
Dengan skrining HIV mandiri, seseorang dapat mengetahui statusnya secara personal di rumahnya sendiri. Jika mereka cemas atau takut terhadap tes HIV, skrining HIV mandiri ini juga dapat membuat prosesnya lebih mudah bagi mereka.
Berapa lama sebelum hasil Skrining HIV Mandiri akurat?
“Periode jendela” adalah periode antara saat seseorang terpajan HIV dan hingga saat hasil tes akan muncul dengan hasil positif. Periode ini bervariasi tergantung pada jenis tes yang kamu ambil karena antigen dan antibodi diproduksi pada berbagai tahap infeksi. Karena antigen adalah bagian dari virus, ini dapat dideteksi lebih cepat.
Antibodi dapat membutuhkan waktu lebih lama untuk diproduksi oleh tubuh, yang berarti bahwa tes antibodi (tes cepat) memiliki periode jendela yang lebih lama daripada tes antigen/antibodi (tes laboratorium).
Tes laboratorium
99% orang akan menghasilkan antigen p24 yang cukup untuk dideteksi setelah 44 hari dari paparan. Ini berarti periode jendela untuk tes laboratorium adalah sekitar enam setengah minggu.
Tes rapid
Dengan tes rapid, antibodi HIV yang cukup dapat diproduksi segera setelah 21-22 hari setelah terpapar, tetapi dapat memakan waktu hingga tiga bulan untuk mencapai tingkat yang terukur. Artinya, periode jendela untuk rapid test adalah tiga bulan.
Tes rapid negatif tidak sepenuhnya dapat diandalkan sampai saat ini, tetapi jika seseorang tes positif dalam waktu tiga bulan, hasilnya mungkin akurat. Setiap tes positif pada tes rapid atau skrining HIV mandiri harus ditindaklanjuti dengan tes laboratorium untuk memastikannya.
Apakah Skrining HIV Mandiri akurat?
Ya, skrining HIV mandiri cukup akurat bila dilakukan setelah periode jendela dan dilakukan sesuai pedoman. Ketika kita berbicara tentang seberapa akurat tes HIV, kita mengukur dua hal: “sensitivitas” dan “spesifisitas.”
Sensitivitas adalah berapa banyak orang positif yang dites positif, dan spesifisitas adalah berapa banyak orang negatif yang dites negatif. Self-test memiliki sensitivitas 99,6%, yang berarti 0,4% orang yang memiliki HIV akan dites negatif (4 dari setiap 1000). Kemudian tes ini memiliki spesifisitas 99,3%, yang berarti 0,7% orang HIV-negatif akan dites positif (7 dari setiap 1000).
Apa kekurangan skrining HIV mandiri?
Meskipun skrining HIV mandiri sendiri merupakan langkah maju yang besar, masih ada beberapa kelemahan.
Dengan tes laboratorium atau tes cepat di klinik perawatan, seseorang dapat berbicara dengan profesional kesehatan segera setelah menerima hasil positif. Mereka akan menerima konseling dan berbicara tentang pilihan mereka, seperti memulai pengobatan.
Jika kamu melakukan tes HIV di rumah, kamu perlu merencanakan apa yang akan terjadi jika menerima hasil positif.
Apakah kamu memiliki seseorang yang dapat kamu hubungi untuk membicarakan sesuatu? Jika kamu memiliki akses ke tes HIV standar dan tidak berpikir kamu akan mampu menangani sendiri jika memiliki hasil positif, maka mungkin lebih baik untuk melakukan tes di penyedia layanan kesehatan.
Sumber: HIV Self-Testing in Canada