Photo by wayhomestudio from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Apakah kamu saat ini berusia lebih dari 50 tahun dan tertarik untuk menggunakan profilaksis pra pajanan HIV (PrEP)? Jika ya, maka kamu perlu mendiskusikan terlebih dahulu rencana menggunakan PrEP dengan dokter terkait ginjal kamu. Itulah saran dari pakar analisis retrospektif yang diterbitkan dalam jurnal AIDS baru-baru ini.
Dalam pemodelan multivariat, pria memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit ginjal kronis setelah berusia 50 tahun.
Baca Juga:
Saat ini ada dua opsi obat yang disetujui untuk PrEP yaitu Truvada (tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine) dan Descovy (tenofovir alafenamide/emtricitabine). Ramuan lama tenofovir di Truvada lebih keras pada ginjal dan tulang, daripada ramuan yang lebih baru di Descovy. Risiko Gangguan fungsi ginjal adalah salah satu alasan seorang dokter mungkin mengalihkan pengguna PrEP dari Truvada ke Descovy.
Tetapi penelitian terbaru lainnya yang diterbitkan di Open Forum Infectious Diseases menemukan bahwa satu dari enam peralihan dari Truvada ke Descovy tidak diperlukan menurut tes laboratorium. Dalam analisis tersebut, Douglas Drak dari University of Sydney di Australia dan para rekan, menganalisis hasil laboratorium dari 6.808 responden pengguna PrEP di New South Wales yang hampir semuanya adalah laki-laki dan berusia rata-rata 35 tahun.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa PrEP Truvada secara efektif mencegah penularan HIV. Tetapi para peneliti juga mengumpulkan data fungsi ginjal pada awal penelitian. Setidaknya satu kali lagi selama masa tindak lanjut. Mereka mengukur perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR), indikator seberapa baik ginjal menyaring produk limbah yang disebut kreatinin keluar dari darah. eGFR yang sehat adalah 90 mililiter/menit atau lebih.
Pada awal penelitian, 27% peserta sudah memiliki eGFR di bawah 90 ml/menit, atau penyakit ginjal stadium awal. Orang-orang ini masih memiliki ginjal yang sehat, tetapi ternyata mereka mengembangkan masalah ginjal. Sementara empat puluh enam peserta (0,7%) mengalami masalah ginjal selama penelitian — dengan tingkat masalah lima kali lebih tinggi daripada yang terlihat dalam penelitian PrEP sebelumnya, seperti iPrEX dan Partners PrEP.
Pada akhir di tahun kedua, kerusakan ginjal telah meningkat sebesar 1,34%. Tetapi ketika para peneliti merinci data berdasarkan usia, 14% pria berusia 50 tahun atau lebih, bertanggung jawab atas sebagian besar kasus tersebut. Memang, pria yang berusia 50 tahun ke atas, ketika mereka memulai Truvada, berisiko empat kali lebih mungkin dibandingkan rekan-rekan mereka yang lebih muda untuk mengembangkan masalah ginjal pada tahun kedua.
Dalam pemodelan multivariat, pria memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit ginjal kronis setelah berusia 50 tahun. Pria yang memulai penelitian dengan eGFR di bawah 90 ml/menit, 29 kali lebih mungkin mengalami cedera ginjal lebih lanjut selama dua tahun. Penelitian ini memperlihatkan bahwa bagi kamu yang memiliki faktor risiko terkait penggunaan PrEP, disarankan untuk melakukan pemantauan klinis yang lebih sering.
Sumber: Older Than 50? Think About Your Kidneys When Considering HIV PrEP