Photo by chormail from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Penggunaan profilaksis pra pajanan (PrEP) ternyata masih sangat rendah di kelompok gay, biseksual, dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), berdasarkan penelitian di lima negara di Asia, yang dipresentasikan pada Konferensi AIDS Internasional ke-11 (IAS 2021). “Tantangan dalam meningkatkan kesadaran PrEP tetap ada, terutama di Indonesia,” kata para peneliti seraya menambahkan bahwa pandemi COVID-19 dianggap menjadi faktor gangguan akses bagi sebagian orang.
Dua puluh lima persen dari 989 responden yang berpengalaman dengan PrEP melaporkan bahwa COVID-19 telah mempersulit akses PrEP.
Baca Juga:
Penelitian ini menargetkan kelompok LSL di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Jepang, dari Mei 2020 hingga Januari 2021. Hasilnya, mayoritas kelompok LSL pernah mendengar tentang PrEP (Thailand: 83,9 persen; Vietnam: 74,9 persen; Malaysia: 74,2 persen; Jepang: 63,3 persen; Indonesia: 23,1 persen), tetapi hanya 9,1 persen yang pernah menggunakan dan 7,0 persen yang sedang menggunakan PrEP. Sekitar 4.368 lelaki melaporkan melakukan hubungan seks anal tanpa kondom dengan pasangan kasual mereka pada tahun sebelumnya, tetapi hanya 10,9 persen yang saat ini menggunakan PrEP.
Dua puluh lima persen dari 989 responden yang berpengalaman dengan PrEP melaporkan bahwa COVID-19 telah mempersulit akses PrEP (Indonesia: 64,0 persen; Malaysia: 37,7 persen; Thailand: 36,4 persen; Jepang: 21,1 persen; Vietnam: 16,8 persen). “Sangat penting bahwa penggunaan PrEP ditingkatkan secara konsisten di seluruh Asia serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi stigma terkait seksualitas dalam pengaturan perawatan kesehatan,” kata para peneliti.
Temuan ini sejatinya konsisten dengan penelitian di Cina di mana para peneliti menemukan bahwa hubungan seks anal tanpa kondom dan kepatuhan PrEP yang buruk meningkat secara signifikan (dari 23,6 persen menjadi 50,1 persen) selama pandemi, sementara tes HIV di antara pengguna PrEP menurun dari 50,1 persen menjadi 25,9 persen. Penggunaan PrEP juga turun dari 97,9 persen menjadi 64,3 persen.
“Penelitian kami menyoroti bahwa perlu menyediakan reagen tes HIV atau intervensi online untuk meningkatkan perilaku seksual protektif dan kepatuhan PrEP, terutama bagi lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki yang menikah atau hidup bersama dengan perempuan,” kata mereka.
Sumber: PrEP use very low in Asian men who have sex with men