Photo via internet
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
PrEP adalah obat yang membantu melindungi kamu dari human immunodeficiency virus (HIV, yang menyebabkan AIDS). PrEP adalah singkatan dari pre-exposure prophylaxis, yaitu profilaksis pra pajanan.
Jika kamu meminumnya sesuai petunjuk dokter, biasanya satu pil sehari, PrEP cukup efektif melawan kontak HIV di masa mendatang.
Baca Juga:
“Pra” artinya sebelum, yang artinya kamu minum obat sebelum ada kemungkinan bersentuhan dengan virus. “Pajanan” berarti kontak dengan HIV. “Profilaksis” berarti pengobatan untuk menghentikan infeksi sejak awal. PrEP tentu saja berbeda dengan pengobatan untuk orang yang memiliki tanda-tanda virus dalam darahnya (positif HIV) atau yang sudah memiliki gejala yang terkait dengan penyakit tersebut.
PrEP bekerja dengan cara menghentikan HIV agar tidak masuk ke dalam tubuh kita dan menyebar. Dengan demikian, jika PrEP berfungsi dengan baik, maka kamu tidak akan terinfeksi HIV.
FTC/TDF (Truvada) misalnya, adalah obat utama yang diresepkan dokter sebagai obat PrEP. Kombinasi ini menggabungkan dua obat – emtricitabine (FTC) dan tenofovir disoproxil fumarate (TDF) – untuk memblokir enzim yang dibutuhkan virus membuat salinan dirinya sendiri di tubuh kita.
FTC/TAF (Descovy) adalah satu-satunya obat lain yang disetujui oleh FDA di Amerika Serikat untuk penggunaan PrEP. Tetapi dokter belum tahu apakah itu melindungi kita dalam kasus penularan melalui seks vaginal atau tidak.
Seberapa Baik PrEP Bekerja?
Jika kamu meminumnya sesuai petunjuk dokter, biasanya satu pil sehari, PrEP cukup efektif melawan kontak HIV di masa mendatang. Ya, PrEP dapat melindungi kamu dari infeksi HIV melalui kontak seksual dengan persentase 99%. Jika kamu menyuntikkan narkoba dan berbagi jarum suntik, PrEP tidak seefektif itu tetapi dapat melindungi kamu dari pajanan HIV sebsar 74%. Perlu kamu ketahui, PrEP tidak akan bekerja dengan baik jika kamu melewatkan dosisnya. Kamu harus meminumnya sesuai petunjuk untuk mendapatkan perlindungan.
Siapapun bisa tertular HIV dan kamu berisiko terinfeksi HIV jika kamu:
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
- Melakukan seks anal
- Melakukan hubungan seks vaginal atau anal tanpa menggunakan kondom
- Berhubungan seks dengan orang yang hidup dengan HIV
- Berbagi jarum suntik dengan seseorang yang memiliki HIV
- Memiliki (atau baru saja) terkena infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, sifilis, gonore, atau herpes.
Jadi, jika kamu tidak terinfeksi HIV namun memiliki faktor risiko seperti yang disebutkan di atas, kamu mungkin bisa berbicara dengan dokter mengenai penggunaan PrEP. Sebab, PrEP juga dapat membantu melindungi kamu dan bayi jika berencana untuk hamil dari pasangan dengan HIV. PrEP membantu memblokir virus selama kehamilan dan saat menyusui.
Apakah PrEP Sama Dengan Vaksin?
Tidak. Vaksin menyebabkan tubuh kita membuat zat khusus yang disebut “antibodi” yang akan melawan kuman penyebab penyakit, seperti virus, lama setelah kita meminum dosisnya. PrEP melindungi kita dari HIV hanya selama kita terus meminumnya. Efeknya hilang begitu kamu berhenti minum obat.
PrEP juga tidak mencegah kehamilan atau menghentikan kita dari IMS lainnya. Cara terbaik untuk melindungi dari IMS seperti gonore dan klamidia adalah dengan memakai kondom.
Apa Efek Samping PrEP?
Efek sampingnya sedikit dan biasanya akan hilang. Mual adalah yang paling umum dan terjadi pada sekitar 9% pengguna. Kamu mungkin juga akan mengalami sakit kepala. Dalam kebanyakan kasus, efek ini hilang setelah beberapa minggu penggunaan dan tidak ada efek samping yang serius atau mengancam jiwa.