Salah satu penyebaran HIV adalah melalui hubungan seksual. Ini berarti, melakukan hubungan seks yang aman penting untuk melindungi Anda dan pasangan Anda dari infeksi HIV maupun infeksi menular seksual (IMS).
Jika Anda memiliki HIV, Anda perlu melindungi kesehatan Anda. ini berarti Anda harus melakukan hubungan seks yang aman untuk terhindar dari IMS.
Melindungi Diri Sendiri
Jika Anda memiliki HIV, Anda perlu melindungi kesehatan Anda. Dan berbicara tentang hubungan seksual, ini berarti Anda harus melakukan hubungan seks yang aman untuk terhindar dari IMS seperti herpes dan hepatitis. Apalagi HIV membuat tubuh Anda lebih sulit melawan penyakit. Ya, apa yang mungkin menjadi masalah kesehatan kecil bagi seseorang yang negatif HIV, bisa menjadi masalah kesehatan yang besar bagi Anda.
Melindungi Pasangan Anda
Jika Anda peduli pada pasangan Anda, itu berarti Anda harus memastikan bahwa Anda tidak menularkan HIV kepada mereka. Jika Anda dan pasangan seks Anda sama-sama terinfeksi HIV, Anda masih harus menghindari IMS lain yang mungkin ada dalam tubuh Anda. Kebanyakan orang akan setuju bahwa Anda harus memberitahu pasangan seksual Anda tentang status HIV. Meskipun itu bisa sangat sulit dilakukan, namun ke depan hal ini akan sangat bagus untuk hubungan jangka panjang Anda.
Melakukan hubungan seks yang aman berarti melindungi diri sendiri dan orang lain dengan menggunakan kondom untuk kegiatan seks berisiko tinggi, khususnya seks melalui anal dan vaginal. Ketika dilakukan dengan benar, penggunaan kondom sangat efektif untuk mencegah penularan HIV. Dalam beberapa tahun terakhir, melakukan hubungan seks yang aman juga mencakup dua strategi penting lainnya untuk mengurangi infeksi HIV; yakni pengobatan HIV untuk ODHA dan PPrP untuk non ODHA. Kedua hal ini sangat efektif untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
Apa Itu Profilaksis Pra Pajanan (PPrP)?
Non ODHA, di bawah pengawasan praktisi medis, menggunakan obat anti-HIV setiap hari untuk mencegah diri mereka menjadi terinfeksi. Obat ini lazim disebut profilaksis pra-pajanan atau PPrP. Pengkonsumsi obat ini biasanya adalah orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV (misalnya, karena mereka memiliki pasangan yang terinfeksi HIV, mereka kerap melakukan kegiatan seksual berisiko, atau mereka berbagi peralatan narkoba suntikan). Obat yang digunakan untuk PPrP adalah Truvada, tablet kombinasi yang mengandung tenofovir dan emtricitabine. PPrP tampaknya sangat efektif jika diminum setiap hari, dan tidak efektif jika digunakan secara tidak teratur.
Apa Itu Seks Berisiko?
HIV ditularkan melalui cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, atau darah. Semakin sedikit kontak yang Anda miliki dengan ini, semakin rendah risikonya. Area yang paling sensitif di mana cairan ini berisiko berada di vagina dan anus atau rektum (pantat). Jaringan pelindung di sana tipis, dan mudah robek, yang memudahkan virus memasuki tubuh Anda. Air liur, keringat dan air mata tidak berisiko. Secara umum, seks vaginal atau anal tanpa kondom adalah yang paling berisiko.
Berikut adalah daftar aktivitas seksual yang diatur oleh tingkat risiko untuk membantu Anda dan pasangan mengambil keputusan:
Berisiko tinggi:
- Anal seks tanpa kondom (penis di anus)
- Vaginal seks tanpa kondom (penis di vagina)
Resiko rendah:
- Hubungan seks menggunakan kondom dengan benar
- Oral seks, hindari menggosok gigi dengan sikat gigi sebelum oral seks
- Ciuman mendalam (French kissing atau tongue kissing)
- Berbagi mainan seks yang telah dibersihkan atau ditutupi dengan kondom baru
Tanpa risiko:
- Memeluk, memijat
- Onani / masturbasi
- Berfantasi
- Ciuman kering
- Phone Sex
- Cyber Sex
- Menggunakan mainan seks yang Anda mainkan sendiri.