Haruskah Pasangan ODHIV Mempraktekkan Hubungan Seks yang Aman?
Faktanya, seks yang aman tetap penting untuk dilakukan meski ketika kedua pasangan adalah orang yang hidup dengan HIV (ODHIV).
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Faktanya, seks yang aman tetap penting untuk dilakukan meski ketika kedua pasangan adalah orang yang hidup dengan HIV (ODHIV).
Seks oral sejatinya menempati peringkat yang sangat rendah dalam daftar cara penularan HIV, karena lebih mungkin menularkan HIV melalui seks anal atau vaginal. Namun bukan berarti risiko tertular HIV melalui seks oral sama sekali tidak ada alias nol. Yang benar adalah, secara teori Anda masih bisa tertular HIV melalui seks oral.
HIV bisa tertular melalui seks oral, terutama jika ada luka di dalam mulut. Tetapi risikonya sangat rendah dibandingkan dengan seks vagina atau anal tanpa kondom.
Beberapa orang berpikir bahwa menggunakan kondom membuat seks menjadi kurang menyenangkan. Namun, menyadari bahwa Anda tidak akan menginfeksi seseorang pastinya akan membuat seks lebih menyenangkan!
Satu-satunya alat kontrasepsi yang akan melindungi Anda dari HIV adalah kondom. Alat kontrasepsi lainnya memang mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, tetapi tidak melindungi terhadap HIV atau IMS lainnya.
Jika Anda memiliki HIV, Anda perlu melindungi kesehatan Anda. ini berarti Anda harus melakukan hubungan seks yang aman untuk terhindar dari IMS.
Anda masih bisa melakukan hubungan seksual meski Anda terinfeksi HIV. Ya, ODHA sebagaimana mereka yang tidak terinfeksi, adalah manusia normal yang juga bisa jatuh cinta dan menikmati seks.
Rata-rata orang dengan HIV positif diperkirakan bisa menikmati hidup hingga usia 80 tahun, sama dengan mereka yang tidak terdiagnosa HIV.
Menghapus diskriminasi terhadap pekerja seks dan melindungi hak asasi mereka, dapat membantu meningkatkan akses mereka terhadap layanan pencegahan dan pengobatan HIV.
Selama hubungan seks tanpa kondom, HIV dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi (darah, air mani, cairan vagina, lendir pre-cum atau anal) dapat masuk ke tubuh pasangan seksual mereka. Hal ini bisa terjadi melalui selaput lendir penis, vagina, rektum dan terkadang mulut dan tenggorokan.