Photo by bowonpat from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Obat profilaksis pra pajanan (PrEP) adalah strategi yang baru-baru ini dikembangkan untuk pencegahan infeksi HIV. Orang dengan status HIV-negatif diberi resep PrEP (dalam bentuk pil harian) untuk menurunkan risiko menjadi HIV-positif saat terpapar virus HIV. Pengobatan PrEP telah terbukti dan disetujui penggunaannya di Amerika Serikat sejak 2012 dan di Indonesia dalam waktu dekat kita bisa mendapatkan PrEP.
Tubuh manusia tidak memiliki cara alami untuk melawan dan menyingkirkan HIV. Ini karena, HIV menargetkan sistem kekebalan kamu secara langsung, yang ditujukan pada jenis sel darah putih tertentu.
Baca Juga:
Bagaimana PrEP Bekerja?
Jika kamu terpapar human immunodeficiency virus (HIV), PrEP dapat menghentikan virus agar tidak menetap dan menyebar di tubuh kamu. Kehadiran obat yang konstan dalam aliran darah sering membantu orang yang berisiko terinfeksi HIV untuk tetap berstatus HIV-negatif.
PrEP terdiri dari kombinasi dua obat antiretroviral (tenofovir dan emtricitabine), biasanya diminum setiap hari dan sering dikombinasikan dengan obat HIV lainnya. Ketika diminum secara konsisten, diperkirakan bahwa PrEP mengurangi risiko infeksi HIV hingga 92 persen. Perlu kamu ketahui, PrEP tidak dirancang untuk individu yang sudah berstatus HIV-positif.
Bagaimana HIV Menyerang Tubuh?
Tubuh manusia tidak memiliki cara alami untuk melawan dan menyingkirkan HIV. Ini karena, HIV menargetkan sistem kekebalan kamu secara langsung, yang ditujukan pada jenis sel darah putih tertentu. Sel darah putih (juga dikenal sebagai leukosit) adalah sel sistem kekebalan yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Kelompok sel darah putih tertentu yang diserang HIV disebut sel CD4. Juga dikenal sebagai sel T atau sel pembantu, sel CD4 membantu mengoordinasikan respons kekebalan tubuh kamu, mengatur perlindungan terhadap penyerang berbahaya. HIV “menipu” sel CD4 menjadi tempat berlindung yang aman di mana virus dapat berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh kita. HIV sendiri bergantung pada sel CD4 untuk bertahan hidup dan berkembang. Tanpa sel CD4 yang membantu, HIV mungkin tidak memiliki peluang.
Bagaimana PrEP Membantu Pertahanan Terhadap HIV?
PrEP bekerja dengan membentuk “dinding” yang diperkuat di sekitar sel CD4. Dinding ini mencegah HIV masuk ke dalam sel sehat dan bereplikasi. Jika HIV memasuki tubuh kamu, ia tidak akan mampu menembus “dinding” tersebut untuk mendapatkan akses ke sel CD4.
Diperkirakan perlindungan PrEP dimulai 7 sampai 20 hari setelah dosis pertama. Terapi PrEP memerlukan pemantauan berkala oleh dokter, biasanya setiap satu hingga tiga bulan sekali. Ingatlah bahwa terapi PrEP hanyalah alat tambahan dalam upaya pencegahan HIV. Sangat disarankan agar kamu menggabungkan strategi tambahan seperti praktik seks aman dengan PrEP untuk menurunkan risiko kamu lebih jauh.
Sama seperti obat lain, PrEP bukan untuk semua orang dan juga dapat menghasilkan efek samping dan bahkan konsekuensi jangka panjang pada beberapa orang.