Penulis: Mario Martins
Editor: Andriano Bobby
Tes yang paling umum digunakan mungkin memiliki batas deteksi 20, 40, atau 50 lebih rendah. Di beberapa negara, batas deteksi tes yang lebih rendah mungkin 200 copy/ml.
Jika jumlah viral load tidak turun hingga tidak terdeteksi dalam tiga hingga enam bulan setelah memulai pengobatan HIV, maka dokter akan mengevaluasi perawatan saat ini. Mereka mungkin mengajukan beberapa pertanyaan terperinci tentang bagaimana dan kapan kita menggunakan obat anti-HIV dan apakah kita telah menggunakan obat lain – termasuk resep, obat bebas, herbal, atau narkoba – pada saat yang sama.
Baca Juga:
Dalam penelitian yang menunjukkan “U=U“, singkatan dari undetectable = untransmittable, yaitu tidak terdeteksi = tidak dapat menularkan, ambang yang digunakan adalah 200. Jika ODHIV mempertahankan viral load di bawah 200 selama setidaknya enam bulan dan terus memiliki kepatuhan yang baik, tidak ada risiko menularkan HIV ke pasangan seksual.
Cara pelaporan hasil tes dapat bervariasi. Hasil tes ODHIV mungkin dilaporkan sebagai “<20”, “<50”, “<200”, “tidak terdeteksi”, “target tidak terdeteksi”, “di bawah batas deteksi” atau “nol”.
Tetapi hanya karena tingkat HIV terlalu rendah untuk diukur, itu tidak berarti bahwa HIV telah sepenuhnya hilang dari tubuh kita. Mungkin masih ada di dalam darah, tetapi dalam jumlah yang terlalu rendah untuk diukur. Tes viral load hanya mengukur tingkat HIV dalam darah, yang mungkin berbeda dari viral load di bagian lain tubuh kita, misalnya dalam cairan genital, usus, atau kelenjar getah bening.
Mengapa Memiliki Jumlah Viral Load yang Tidak Terdeteksi Itu Baik
Ada beberapa alasan mengapa sangat penting untuk memiliki jumlah viral load yang tidak terdeteksi. Pertama, karena sistem kekebalan tubuh kita dapat pulih dan menjadi lebih kuat, itu berarti kita memiliki risiko yang sangat rendah untuk menjadi sakit karena HIV. Ini juga mengurangi risiko kita terkena beberapa penyakit serius lainnya juga. Ada beberapa bukti bahwa HIV (terutama viral load yang lebih tinggi) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (penyakit seperti penyakit jantung dan stroke).
Kedua, memiliki viral load yang tidak terdeteksi berarti risiko HIV menjadi resistan terhadap obat anti-HIV yang digunakan menjadi sangat kecil. Akhirnya, memiliki viral load yang tidak terdeteksi berarti ODHIV tidak akan menularkan HIV selama berhubungan seks.
Viral Load Yang Terdeteksi Walau Sudah Menjalankan Terapi ARV
Jika jumlah viral load tidak turun hingga tidak terdeteksi dalam tiga hingga enam bulan setelah memulai pengobatan HIV, maka dokter akan mengevaluasi perawatan saat ini. Mereka mungkin mengajukan beberapa pertanyaan terperinci tentang bagaimana dan kapan kita menggunakan obat anti-HIV dan apakah kita telah menggunakan obat lain – termasuk resep, obat bebas, herbal, atau narkoba – pada saat yang sama. Ini disebakan karena tidak menggunakan pengobatan secara teratur, atau interaksi dengan obat lain, dapat menyebabkan tingkat obat anti-HIV dalam tubuh menjadi terlalu rendah untuk bekerja efektif.
ODHIV dengan permasalahan di atas mungkin disarankan untuk melakukan tes darah untuk melihat tingkat obat anti-HIV dalam darah dan untuk melihat apakah HIV dalam tubuh telah berkembang menjadi resisten terhadap obat apa pun.
Kemudian dokter akan membahas beberapa opsi terkait viral load, termasuk mengganti obat anti-HIV untuk menemukan kombinasi yang cocok untuk dikonsumsi.
Memiliki viral load yang terdeteksi saat ODHIV sudah melakukan pengobatan HIV bisa berarti bahwa HIV dalam darah mungkin menjadi resistan, tidak hanya terhadap obat anti-HIV yang sudah digunakan, tetapi juga terhadap obat anti-HIV serupa lainnya.
Jika ODHIV menggunakan pengobatan HIV dan memiliki viral load tidak terdeteksi, dan kemudian melakukan tes yang menunjukkan viral load terdeteksi, perlu dilakukan tes lain untuk mengkonfirmasi hasilnya. Mungkin ini yang biasanya disebut viral load “blip” atau peningkatan sementara.
Jika tes masih menunjukkan viral load terdeteksi, ODHIV mungkin perlu mengubah pengobatan HIV yang sedang dijalani. Dokter akan mendiskusikan berapa pilihan terbaik.
Viral Load “Blip”
Orang dengan viral load yang tidak terdeteksi terkadang mengalami apa yang disebut ‘blips’ (peningkatan sementara) dalam viral load mereka. Viral load mereka meningkat dari tingkat tidak terdeteksi menjadi rendah tetapi terdeteksi sebelum menjadi tidak terdeteksi lagi pada tes berikutnya.
Viral load blips tidak selamanya menunjukkan kegagalan pengobatan HIV. Ada sejumlah teori tentang alasan blip ini, termasuk variasi dalam proses laboratorium, atau memiliki infeksi seperti pilek atau flu.
Jika viral load tetap terdeteksi pada dua tes berturut-turut, atau mungkin jika ODHIV memiliki hasil ‘blip’ yang cukup sering, dokter akan membahas kemungkinan penyebab dan apakah ODHIV perlu mengubah terapi pengobatannya.