Photo by jcomp from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Jika tidak ditangani, HIV akan berkembang menjadi AIDS, atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel darah putih yang disebut sel CD-4 – juga dikenal sebagai sel T.
Infeksi HIV dini harus dideteksi dengan menguji darah anak untuk mengetahui adanya antibodi (protein pelawan penyakit) terhadap HIV.
Baca Juga:
HIV dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan atau persalinan, serta melalui ASI. Berkat kemajuan obat antiretroviral dan terobosan penelitian oleh para ilmuwan, kasus tingkat penularan dari ibu dengan HIV ke anak terus menurun. Namun, jika ibu tidak diobati, HIV memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menginfeksi bayinya.
Ibu hamil dapat mengurangi kemungkinan anaknya terkena HIV atau AIDS, dengan meminum obat antiretroviral sebelum melahirkan dan memilih operasi caesar. Jika kamu hamil dan berpikir kamu mungkin telah terpapar virus, segera lakukan tes HIV karena seorang anak yang terinfeksi HIV biasanya didiagnosis dengan AIDS ketika sistem kekebalannya menjadi rusak parah atau jika dia terpapar jenis infeksi yang lain.
Untuk menentukan apakah anak terinfeksi HIV atau tidak, dokter akan melakukan tes darah yang berbeda. Infeksi HIV dini harus dideteksi dengan menguji darah anak untuk mengetahui adanya antibodi (protein pelawan penyakit) terhadap HIV. Antibodi HIV ini umumnya tidak mencapai tingkat yang cukup tinggi untuk dideteksi dengan tes darah standar sampai satu hingga tiga bulan setelah infeksi, dan mungkin memakan waktu selama enam bulan. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV mungkin tidak dites positif saat lahir dan bayi tersebut mungkin perlu menjalani beberapa tes darah pada interval yang berbeda selama enam bulan pertama kehidupannya.
Lalu, gejala apa saja yang mungkin dialami bayi yang terinfeksi HIV?
Bayi yang lahir dengan HIV tidak mengalami gejala langsung. Namun, jika kamu hidup dengan HIV, penting untuk memeriksakan bayimu untuk tanda-tanda virus beberapa kali selama enam bulan pertamanya. Meskipun tidak ada gejala, virus secara aktif menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan memburuk, komplikasi mulai berkembang.
Pada anak-anak, gejala yang ditimbulkannya bervariasi tergantung pada usia, dan jenis infeksi penyerta, namun pada umumnya anak anak yang terinfeksi HIV akan mengalami permasalahan tumbuh kembang.
Dengan gejala yang demikian itu, manfaat dari deteksi dini HIV menawarkan lebih banyak pilihan untuk pengobatan. Kini ada perawatan medis yang dapat memperlambat tingkat penyebaran HIV di dalam tubuh, namun hingga saat ini, belum ada obat untuk menghilangkan HIV dari dalam tubuh. Terapi obat antiretroviral dapat diberikan kepada perempuan hamil, dan telah terbukti sangat mengurangi kemungkinan bayi terkena HIV. Operasi caesar juga direkomendasikan untuk mengurangi transmisi bayi dari jalan lahir. Ibu yang terinfeksi juga disarankan untuk tidak menyusui bayinya. Kabar baiknya, meskipun belum ada obat untuk menghilangkan HIV dari dalam tubuh, kemajuan dalam pengobatan memungkinkan bayi yang terinfeksi HIV untuk hidup sehat hingga usia dewasa.
Sumber: Congenital HIV Symptoms & Causes