Photo by Drazen Zigic from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tidak ada angka pasti seberapa lama seseorang yang hidup dengan HIV (ODHIV) bisa tetap hidup. Dalam kasus infeksi HIV yang tidak diobati misalnya, angka kematian secara keseluruhan mencapai lebih dari 90%. Waktu rata-rata dari infeksi hingga kematian adalah delapan hingga sepuluh tahun. Namun, ada banyak faktor yang memengaruhi kelangsungan hidup, yaitu:
- Gen
- Kesehatan mental
- Penyalahgunaan obat atau alkohol
- Superinfeksi dengan varian HIV yang lain
- Nutrisi
- Usia
- Perawatan.
Infeksi HIV akut adalah tahap paling awal dari infeksi HIV dan biasanya muncul dalam dua sampai empat minggu setelah infeksi HIV.
Baca Juga:
Dengan meningkatnya penggunaan terapi antiretroviral (ART) dan pengenalan rejimen antivirus yang lebih baik, kelangsungan hidup ODHIV telah meningkat dari waktu ke waktu. Meski ini belum bisa menyamai dengan kelangsungan hidup individu yang tidak terinfeksi.
Apa saja empat tahap HIV?
Infeksi HIV dapat muncul dalam empat tahap berikut:
1. Infeksi HIV Akut
Infeksi HIV akut adalah tahap paling awal dari infeksi HIV dan biasanya muncul dalam dua sampai empat minggu setelah infeksi HIV. Gejala selama tahap ini meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Ruam
- Sakit badan
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakkan kelenjar getah bening.
Pada stadium akut, virus berkembang biak dengan cepat dan menyebar ke seluruh tubuh.
HIV menargetkan dan menghancurkan sel CD4 (sel sistem kekebalan yang melawan infeksi). Pada tahap infeksi HIV ini, tingkat HIV dalam darah sangat tinggi. Tingkat yang tinggi meningkatkan risiko penularan atau penyebaran HIV. Ini adalah tahap terbaik untuk memulai ART karena tahap ini memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
2. Infeksi HIV kronis
Infeksi HIV kronis adalah tahap infeksi HIV tanpa gejala atau latensi klinis. Pada tahap ini, gejala tahap satu hilang tetapi infeksi HIV terus berkembang biak di dalam tubuh, meskipun pada tingkat yang sangat rendah. Gejala mereda saat virus mengalahkan sistem kekebalan dan secara progresif membunuh sel CD4 untuk menghancurkan kekebalan tubuh. Jika ART tidak diberikan, infeksi HIV kronis biasanya berkembang menjadi penyakit AIDS dalam 10 tahun atau lebih. Namun, pada beberapa orang, ini bisa berkembang lebih cepat.
Jika ART diberikan, orang tersebut dapat bertahan dalam tahap ini selama beberapa dekade.
Meskipun masih mungkin untuk menularkan HIV ke orang lain selama tahap ini, memakai ART persis seperti yang ditentukan akan mempertahankan viral load tidak terdeteksi pada orang tersebut. Jadi, mereka tidak memiliki risiko menularkan HIV ke pasangan HIV-negatif melalui hubungan seks.
3. Stadium gejala sedang
Pada tahap ini, karena perkembangan penyakit, gejala tertentu muncul, di antaranya:
- Penurunan berat badan yang lebih besar dari 10% dari total berat badan seseorang
- Diare yang berkepanjangan (lebih dari satu bulan) yang tidak dapat dijelaskan
- TBC dan infeksi parah lainnya pada paru-paru , ginjal, otak, tulang, dan persendian
- Infeksi jamur
- Ulkus mulut
4. AIDS
Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV.
Pada tahap ini, HIV mengurangi jumlah CD4 ke tingkat yang sangat rendah (kurang dari 200 unit), yang sangat merusak sistem kekebalan.
Daya tahan tubuh yang lemah tidak dapat melawan bakteri, virus, dan jamur yang tidak dapat menyebabkan penyakit pada orang sehat lainnya (infeksi oportunistik). Infeksi oportunistik adalah infeksi atau kanker yang terkait infeksi yang terjadi lebih sering atau lebih parah pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah daripada orang dengan sistem kekebalan yang sehat.
Begitu seseorang memilki penyakit AIDS, mereka memiliki viral load yang tinggi dan dapat menularkan HIV ke orang lain dengan sangat mudah. Tanpa pengobatan, orang dengan AIDS biasanya bertahan selama sekitar tiga tahun.
Sumber: How Long Can You Live with HIV?