Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam populasi umum, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan lelaki. Meskipun tidak jelas mengapa perempuan lebih banyak mengalami depresi daripada lelaki, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah beban yang ditanggung oleh banyak perempuan sebagai pengasuh utama anggota keluarga. Tak bisa dipungkiri, seringkali kaum perempuan akan merawat orang lain dan tidak merawat diri mereka sendiri dengan baik.
Ada juga hubungan yang kuat antara pelecehan terhadap perempuan – baik itu fisik, seksual, atau emosional – dan depresi, stres pascatrauma, dan upaya bunuh diri.
Baca Juga:
Alasan lain termasuk pendapatan rumah tangga yang lebih rendah, pendidikan yang lebih rendah, dan dukungan sosial yang lebih sedikit. Ini semua adalah penyebab utama stres dalam hidup yang dapat memengaruhi kesejahteraan perempuan secara keseluruhan dan menyebabkan mereka rentan mengalami depresi.
Ada juga hubungan yang kuat antara pelecehan terhadap perempuan – baik itu fisik, seksual, atau emosional – dan depresi, stres pascatrauma, dan upaya bunuh diri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada tahun 2013 bahwa perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan dari pasangan intim, dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan perempuan yang tidak mengalami kekerasan apapun.
Dan ternyata, perempuan yang hidup dengan HIV lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan perempan pada populasi umum. Ya, banyak orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) menjalani hidup yang panjang, sehat, dan memiliki hubungan yang indah tanpa takut menularkan HIV jika pasangannya tidak hidup dengan HIV. Meskipun demikian, mengetahui bahwa kita hidup dengan HIV adalah berita yang bisa jadi mengubah hidup kita dan sangat sulit untuk didengar maupun diterima.
Beberapa orang merasa kewalahan, tidak berdaya, atau tidak mampu menghadapi diagnosis HIV. Yang lain takut akan kesehatan mereka di masa depan, atau mengungkapkan status HIV mereka kepada teman dan keluarga.
Stigma yang dialami banyak perempuan yang hidup dengan HIV juga dapat menyebabkan isolasi sosial dan perasaan kesepian. Semua perasaan ini – ketidakberdayaan, kecemasan, kesepian – adalah elemen kunci dari depresi. Banyak perempuan yang hidup dengan HIV juga mengalami tekanan hidup yang besar seperti diskriminasi rasial, kemiskinan, kekerasan, dan menjadi orang tua tunggal, yang dapat menyebabkan depresi. Diagnosis HIV dapat menambah beban ini dan membuat perempuan lebih mungkin mengalami depresi.
Depresi dan Masalah Serius Pada ODHIV
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara depresi dan kesehatan yang lebih buruk bagi mereka yang hidup dengan HIV. Secara khusus, perempuan yang hidup dengan HIV yang mengalami depresi, lebih jarang mencari perawatan HIV, memiliki lebih banyak kesulitan untuk bertahan dengan rejimen obat HIV mereka, dan memiliki perkembangan penyakit yang lebih cepat.
Jika kamu adalah perempuan yang hidup dengan HIV dan mengalami gejala depresi, kamu mungkin saja melewatkan dosis obat, mengambil dosis yang salah, atau mengambil dosis pada waktu yang salah. Tidak mengonsumsi obat HIV secara teratur dapat menyebabkan pengembangan resistansi, yang membuat obat HIV kurang efektif dalam melawan virus. Ini dapat menyebabkan sel CD4 kamu turun dan viral load menjadi naik.
Jika kamu mengalami depresi, mencari bantuan dapat membuat perbedaan besar. Satu studi sebelumnya menunjukkan bahwa risiko kematian berkurang setengahnya untuk perempuan dengan HIV yang menghubungi penyedia kesehatan mental. Depresi penting untuk didiagnosis dan ditangani secepat mungkin untuk menghindari masalah yang lebih serius.
Kabar baiknya adalah bahwa depresi bisa diobati. Perawatan terhadap depresi meliputi psikoterapi, dukungan sosial, pengobatan, terapi alternatif atau pelengkap, atau kombinasi dari semuanya. Memang benar bahwa depresi bisa sembuh dengan sendirinya, ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Perawatan yang tepat kemungkinan akan mempersingkat waktu yang diperlukan bagi kamu untuk merasa lebih baik dan dapat membantu kamu untuk tetap menggunakan obat HIV. Itu juga dapat mencegah kamu kehilangan pekerjaan, hubungan sosial, atau bahkan hidup kamu sendiri.
Sumber: Depression, Women, and HIV