Photo by Domizia Salusest from aidsmap.com
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Thailand memang terdepan dalam upaya menanggulangi epidemi HIV dan AIDS di negara mereka. Betapa tidak, sejak 2019, alat tes mandiri untuk HIV atau HIV test kit telah tersedia di apotek.
Kesadaran masyarakat terhadap HIV dan AIDS di Thailand saat ini sudah tinggi. Akses ke informasi tentang virus dan penyakit yang dapat diobati juga tersebar luas.
Baca Juga:
Menurut BPOM setempat, orang tidak lagi harus mengunjungi klinik kesehatan untuk menjalani tes HIV. Jika mereka khawatir akan terinfeksi, orang dapat membeli alat tes mandiri dari apotek dan memeriksanya sendiri. “Tetapi, tentu saja, jika HIV test kit menunjukkan hasil reaktif, mereka sangat disarankan untuk melakukan tes HIV di klinik kesehatan untuk mendapatkan bantuan,” kata sekretaris jenderal BPOM, Tares Krassanairawiwong.
Pada 2017, diperkirakan ada sekitar 440.000 orang yang hidup dengan HIV di Thailand. Di antara mereka, sekitar 98 persen menyadari status HIV-positif mereka. Dan meskipun Thailand sangat berhasil dalam memerangi HIV dan AIDS, infeksi baru dilaporkan masih terjadi setiap hari. Perkiraan menunjukkan virus menyerang rata-rata 15 orang baru setiap hari.
Apiwat Kwangkaew, presiden Thai Network of People Living with AIDS, mengatakan lebih dari 200.000 orang diyakini tinggal di Thailand tanpa mengetahui bahwa mereka HIV-positif. “Jadi, menurut kami HIV test kit ini akan bermanfaat bagi kelompok ini,” ujarnya.
Meski demikian Sekretaris Jenderal Dewan Medis, Dr. Ittaporn Kanacharoen, telah menyuarakan keprihatinannya tentang penggunaan alat tes HIV mandiri. “Bagaimana jika penggunanya masih sangat muda dan belum dewasa?” tanyanya di Facebook.
Dia juga mencatat bahwa ada kasus orang yang melakukan bunuh diri setelah mengetahui bahwa mereka telah menjadi HIV-positif. “Konsil Kedokteran sebenarnya sudah mengeluarkan pedoman bahwa anak di bawah umur yang menjalani tes HIV harus mendapat konseling baik sebelum dan sesudah tes dilakukan,” katanya.
Ittaporn sendiri masih menganggap HIV test kit itu berguna. “Secara keseluruhan, saya pikir manfaat dari alat tes mandiri akan lebih besar daripada dampak negatif yang ditimbulkannya,” kata Apiwat. Namun, dia menekankan perlunya mempersiapkan langkah-langkah untuk membantu mereka yang mungkin tidak dapat mengatasi status HIV-positif mereka sendiri.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap HIV dan AIDS di Thailand saat ini sudah tinggi. Akses ke informasi tentang virus dan penyakit yang dapat diobati juga tersebar luas. “Mereka yang telah memutuskan untuk menggunakan HIV test kit harus memiliki cukup banyak informasi. Jadi, mereka harus tahu bahwa orang yang hidup dengan HIV bisa hidup normal. Selain itu, ada banyak hotline bagi mereka untuk mendapatkan konseling gratis,” tambahnya.