Photo by jcomp from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Banyak orang mempertanyakan apakah berhubungan seks sebelum, selama, atau setelah menstruasi aman atau tidak. Jawabannya adalah: kamu dapat terus melakukan kegiatan seksual selama menstruasi, tetapi ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti infeksi menular seksual (IMS), emboli dan risiko kehamilan, maka dari itu kegiatan seksual penetrasi sebaiknya dihindari.
Sejatinya ada risiko infeksi saat berhubungan seks oral, anal, atau vagina, atau segala bentuk kontak kelamin kulit-ke-kulit bahkan selama menstruasi
Baca Juga:
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa pertanyaan umum terkait kegiatan seks saat menstruasi, termasuk manfaat dan risikonya. Seperti apakah kegiatan seks di saat menstruasi aman? Haruskah kamu melakukan kegiatan seks saat menstruasi? Apakah risiko infeksi sama seperti pada waktu lain, atau mungkin ada manfaatnya?
Sejatinya ada risiko infeksi saat berhubungan seks oral, anal, atau vagina, atau segala bentuk kontak kelamin kulit-ke-kulit bahkan selama menstruasi, ada juga risiko kehamilan saat berhubungan seks saat menstruasi, lho.
Apa risiko infeksi seks saat menstruasi?
Ada dua jenis infeksi yang mungkin terjadi karena aktivitas seksual: IMS dan masalah yang disebabkan oleh perubahan flora normal vagina, seperti infeksi jamur dan bakteri vaginosis.
Sementara infeksi jamur juga dapat terjadi tanpa melakukan aktivitas seksual, orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur karena perubahan hormonal selama suatu periode.
Seks vagina-penis juga dapat menyebarkan infeksi jamur, menyebabkan kepala penis meradang. Kondisi ini disebut balanitis.
IMS meliputi:
- klamidia
- kutil kelamin
- gonorea
- hepatitis B
- herpes
- HIV
- virus papiloma manusia (HPV)
- moluskum kontagiosum
- sipilis
- trikomoniasis
- kudis dan kutu kelamin
Satu-satunya cara untuk melindungi dari IMS adalah dengan menggunakan metode penghalang seperti kondom atau bendungan gigi. Langkah-langkah perlindungan ini tidak menjamin bahwa seseorang tidak akan tertular infeksi, tetapi langkah tersebut dapat secara signifikan mengurangi risiko bila digunakan dengan benar.
Bisakah seorang perempuan hamil saat menstruasi?
Risiko hamil saat menstruasi memang rendah, tapi bukan tidak mungkin. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, kebanyakan perempuan mengalami siklus menstruasi 28 hari. Siklus ini berlangsung dari hari pertama perdarahan menstruasi hingga hari sebelum perdarahan dimulai pada bulan berikutnya. Panjang siklus bervariasi antar individu, tetapi biasanya antara 26-32 hari, dengan rata-rata 28 hari.
Waktu paling subur dari siklus menstruasi adalah antara hari ke-8 dan ke-19. Ini adalah waktu ketika sel telur dilepaskan dari ovarium selama ovulasi dan berjalan ke tuba falopi di mana pembuahan terjadi. Jika dibuahi oleh sperma, sel telur menuju ke rahim untuk implantasi.
Meskipun waktu bukanlah segalanya, beberapa fakta penting untuk dipertimbangkan meliputi:
- Setelah ovulasi, sel telur dapat tetap hidup di tuba falopi perempuan selama 24 jam.
- Sperma dapat hidup selama 3 sampai 5 hari setelah ejakulasi masuk ke dalam tubuh.
- Perubahan dalam keteraturan menstruasi dapat mempersulit penentuan secara akurat masa subur perempuan.
Keteraturan menstruasi dapat dipengaruhi oleh:
- menyusui atau hamil
- gangguan pola makan
- penurunan berat badan atau olahraga ekstrim
- sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- kegagalan ovarium prematur
- penyakit radang panggul (PID)
- fibroid rahim
- endometriosis
Karena fluktuasi ini, seorang perempuan secara teoritis bisa hamil kapan saja. Kecuali ia berada dalam hubungan sesama jenis atau penggunaan alat kontrasepsi.
Apakah ada manfaat kegiatan seks di fase menstruasi?
Seks dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan, meski tidak semua manfaatnya terbukti secara ilmiah, namun ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan
Ingat, mengalami menstruasi bukan berarti kamu tidak bisa melakukan kegiatan Seksual, kamu masih bisa bersenang-senang bersama pasangan anda namun sebaiknya menghindari kegitan seksual penetrasi karena risikonya sangat tinggi untuk mengalami infeksi.