Photo by user4836439 from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, atau cairan vagina. Metode pencegahan HIV dapat membantu secara signifikan mengurangi risiko penularan selama hubungan seksual. Ada beberapa cara untuk melindungi dari penularan HIV secara efektif, seperti menggunakan PrEP dan kondom.
Ada beberapa cara untuk melindungi dari penularan HIV secara efektif, seperti menggunakan PrEP dan kondom.
Baca Juga:
Risiko penularan akan lebih besar jika kamu memiliki banyak pasangan atau jika kamu berprofesi sebagai pekerja seks. Faktanya, pekerja seks memiliki risiko penularan HIV 30 kali lebih tinggi daripada populasi perempuan pada umumnya. Faktor risiko ini juga bahkan lebih tinggi untuk pekerja seks transgender.
Jadi, apa cara terbaik untuk melindungi diri sendiri: menggunakan kondom atau menggunakan PrEP? Cari tahu, yuk!
Kondom dan Pencegahan HIV
Kondom menciptakan penghalang yang mencegah penularan cairan tubuh seperti air mani dan cairan anal atau vagina selama hubungan seksual. Sebagian besar dari kita akrab dengan kondom eksternal yang dibuat untuk alat kelamin lelaki. Namun, ada kondom internal yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus untuk seks insertif. Kedua jenis kondom ini juga dapat digunakan untuk seks oral.
Ketika digunakan sesuai petunjuk, kondom 90% efektif mencegah penularan HIV untuk lelaki dan 94% efektif untuk perempuan. Bonus tambahan lainnya adalah kondom membantu mencegah jenis infeksi menular seksual atau disingkat IMS lainnya, termasuk:
- Klamidia
- Gonore
- Herpes
- HPV
- Sifilis
Plus, kondom sangat serbaguna dan mudah diakses. Kita dapat menemukannya di hampir semua apotek dan toko serba ada dalam berbagai ukuran dan desain. Beberapa bahkan dibuat untuk meningkatkan kesenangan. Kondom bagus untuk digunakan dalam situasi yang lebih “mendadak” selama kamu memilikinya.
Namun, ada batasan di sini. Pertama-tama, kamu harus memiliki persediaan dan kondom harus utuh. Kondom bisa rusak jika kamu menyimpannya di saku atau tas, sehingga membuat fungsi kondom menjadi tidak efektif. Selain itu, karena sebagian besar kondom terbuat dari lateks atau bahan sintetis lainnya, bahan ini sangat buruk bagi lingkungan.
Pada akhirnya, menggunakan kondom bukanlah ide yang buruk, terutama jika kamu berhubungan seks dengan orang yang baru kamu kenal, atau belum pernah dites HIV atau IMS lainnya. Perlu diketahui bahwa kondom bukan solusi yang sempurna dan kamu harus menggunakannya dengan benar untuk mencegahnya robek.
Manfaat Penggunaan PrEP untuk Pencegahan Penularan HIV
PrEP adalah obat yang jika diminum sesuai petunjuk dapat mencapai 90% efektif mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual. PrEP bekerja dengan menghambat virus berkembang biak di dalam tubuh dan menyalip sel kekebalan tubuh yang sehat. Karena virus tidak dapat menggandakan dirinya dan bertumbuh, virus akhirnya mati sehingga PrEP berhasil mencegah penularan.
Efek samping yang paling umum dari obat ini meliputi:
- Diare
- Mual
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sakit perut
- Fluktuasi berat
Namun, penggunaan PrEP dalam jangka panjang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan organ, terutama pada ginjal dan hati, serta potensi kehilangan kepadatan tulang. Walau hal ini sangat jarang terjadi, tetapi dokter dapat memantau kesehatan pasien lebih dekat jika mereka memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya atau riwayat keluarga dengan masalah ini.
PrEP tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual lainnya. Kamu mungkin masih perlu menggunakan kondom bahkan jika telah menggunakan PrEP.
Mana Pilihan yang Lebih Baik?
Jadi, apa pilihan yang lebih baik: Menggunakan PrEP atau menggunakan kondom? Hal itu tergantung pada banyak keadaan dan faktor. Berikut adalah beberapa tips berguna untuk membantu kamu menentukan pilihan mana yang terbaik:
Evaluasi Risiko Kamu
Siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular HIV, terlepas dari orientasi seksualnya. Namun, berpartisipasi dalam perilaku tertentu dapat menempatkan kamu pada risiko yang lebih tinggi. Misalnya, HIV lebih sering ditularkan selama hubungan seksual LSL, singkatan dari laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Faktor lain juga termasuk menggunakan jarum suntik atau berhubungan seks dengan banyak pasangan.
Jika kamu berisiko tinggi terhadap penularan HIV, sebaiknya gunakan PrEP. Namun, kamu harus terus menggunakan kondom sampai kamu meminum PrEP secara konsisten selama beberapa hari, dan juga setelahnya untuk perlindungan yang lebih baik. PrEP harus diminum setidaknya dua pil 2-24 jam sebelum melakukan kegiatan seks anal dan 7 hari untuk perlindungan pada seks vaginal.
Pikirkan Tentang Gaya Hidup
Kondom bisa lebih nyaman untuk hubungan seksual yang lebih spontan (selama kamu menyimpannya). PrEP juga membutuhkan konsistensi – jika kamu sering lupa minum obat, mungkin ini bukan yang terbaik untuk kamu. Apalagi PrEP juga memerlukan isi ulang resep yang sering dan janji temu dokter tambahan untuk tindak lanjut dan tes lainnya.
Bicaralah dengan Dokter
Pada akhirnya, temui dokter untuk mendiskusikan pilihan terbaik. Pastikan untuk berbicara dengan dokter secara terbuka dan jujur terhadap faktor risiko termasuk riwayat seksual dan penggunaan jarum suntik.
Sumber: PrEP vs Condoms and HIV: Which One Prevents Transmission Better?