Photo by user17432319 from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Viral load (VL) memberi gambaran tentang berapa banyak virus HIV yang ada di tubuhmu. Tes viral load mengukur jumlah salinan HIV dalam satu mililiter darah.
Tes viral load HIV mencari RNA, bagian dari HIV yang memiliki resep untuk mereproduksi dirinya sendiri.
Baca Juga:
Hasil tes VL membantu dokter mengikuti apa yang terjadi dengan infeksi di tubuhmu, seberapa baik pengobatan HIV bekerja, dan memandu pilihan pengobatan yang tepat. Viral load HIV juga memprediksi seberapa cepat penyakit akan berkembang.
Tes lainnya, seperti jumlah CD4, menunjukkan seberapa besar kerusakan yang telah disebabkan oleh virus.
Tes ini juga dapat membantu mendiagnosis infeksi HIV baru-baru ini pada seseorang dengan tes antibodi HIV yang tidak meyakinkan. Namun, dalam kasus ini, tes antibodi HIV positif selanjutnya harus digunakan untuk memastikan diagnosis.
Menjaga viral load tetap rendah akan menjaga sistem kekebalan tetap sehat, mengurangi kemungkinan komplikasi HIV dan membantu orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) dapat hidup lebih lama.
Bagaimana Cara Melakukan Tes Viral Load
Tes viral load HIV mencari RNA, bagian dari HIV yang memiliki resep untuk mereproduksi dirinya sendiri. Mereka menambahkan enzim, sejenis protein, untuk membuat lebih banyak salinan RNA. Ini membuatnya lebih mudah untuk mengukur berapa banyak HIV dalam sampel darah.
Tes RT-PCR (real time polymerase chain reaction) ini jauh lebih sensitif daripada tes HIV yang digunakan di masa lalu. Mereka dapat menemukan sedikitnya 20 salinan RNA HIV dalam satu mililiter darah.
Dokter harus menggunakan tes viral load HIV yang sama setiap kali, karena tes yang dilakukan oleh produsen yang berbeda mungkin memberikan hasil yang sedikit berbeda. Jika hasil viral load berubah, kamu tentu ingin yakin bahwa itu lantaran apa yang terjadi di dalam dirimu, bukan karena metode tes.
Para ilmuwan juga sedang mengerjakan metode baru yang lebih sensitif.
Apa Arti Hasil Tes Viral Load
Viral load yang tinggi umumnya dianggap sekitar 100.000 copi, tetapi kamu dapat memiliki 1 juta atau lebih, yang berarti bahwa virus sedang bekerja membuat salinan dirinya sendiri, dan penyakitnya dapat berkembang dengan cepat.
Viral load HIV yang lebih rendah adalah di bawah 1000 copi. Virus mungkin tidak bereproduksi secara aktif secepat itu, dan kerusakan pada sistem kekebalan mungkin diperlambat, tetapi ini tidak optimal.
Viral load yang tidak dapat dideteksi, yaitu kurang dari 40 copi, selalu menjadi tujuan pengobatan HIV. Ini tidak berarti kamu telah sembuh. Sayangnya, virus tersebut masih mampu bertahan di berbagai sel dalam tubuh. Tetapi mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi kompatibel dengan rentang hidup normal, atau mendekati normal. Melanjutkan minum obat sesuai resep untuk menjaga agar virus tidak terdeteksi sangatlah penting.
Ketika viral load HIV tidak terdeteksi, ada sedikit atau tidak ada risiko menulari orang lain, tetapi kebanyakan dokter masih menyarankan penggunaan kondom untuk mencegah penularan jenis HIV lain dan infeksi menular seksual lainnya.
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Melakukan Tes Viral Load
Tepat setelah didiagnosis, kamu harus menjalani tes viral load untuk “pengukuran dasar”. Pengukuran itu memberi dokter sesuatu untuk membandingkan hasil tes di masa depan.
Saat memulai atau mengganti obat, melakukan tes sekitar 4 minggu setelahnya dapat membantu dokter memutuskan seberapa baik pengobatan bekerja. Kombinasi obat yang efektif, yang digunakan sesuai resep, seringkali dapat menurunkan viral load HIV menjadi sepersepuluh dari jumlah semula hanya dalam waktu 1 bulan. Viral load umumnya tidak terdeteksi dalam 3 bulan, dan hampir selalu dalam 6 bulan.
Setelah melakukan tes VL pertama, kamu harus menjalani tes sesering yang disarankan dokter untuk melihat bagaimana obat yang kamu konsumsi dapat mengendalikan virus dengan efektif. Jika HIV tampak terkendali, kamu mungkin dapat dites lebih jarang dibanding sebelumya. Biasanya setahun sekali.