Photo from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Hampir setiap orang menghadapi tantangan kesehatan mental di dalam hidup mereka. Stres yang dsebabkan kematian orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, atau bahkan pindah rumah dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Memiliki penyakit serius, seperti HIV, dapat menjadi sumber stres utama lainnya.
Kamu mungkin merasakan bahwa diagnosis HIV mengusik rasa kesejahteraanmu atau memperumit kondisi kesehatan mental yang ada.
Baca Juga:
Kamu mungkin merasakan bahwa diagnosis HIV mengusik rasa kesejahteraanmu atau memperumit kondisi kesehatan mental yang ada. Terkadang, mungkin ada kesulitan dalam mengungkapkan status HIV kepada teman dan orang yang kamu cintai. Hal itu dapat menyebabkan stres emosional dan memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraanmu. HIV dan beberapa infeksi oportunistik juga dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan perubahan perilaku.
Kesehatan mental yang baik, meiputi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial, akan membantumu menjalani hidup sepenuhnya dan ini sangat penting untuk pengobatan HIV. Untuk membantu mengelola kesehatan mental, penting untuk mengetahui kapan, bagaimana, dan di mana mendapatkan bantuan.
Membangun hubungan yang positif dan mendukung dengan penyedia layanan kesehatan adalah hal yang penting. Mereka dapat membantumu memastikan kamu mencapai kesehatan mental dan kesejahteraan yang optimal. Penyedia layanan kesehatan juga dapat merujukmu ke spesialis seperti psikiater atau terapis yang dapat membuat rekomendasi tentang bagaimana kamu dapat mengelola masalah kesehatan mental. Banyak kondisi kesehatan mental dapat diobati dan banyak orang dengan kondisi kesehatan mental pulih sepenuhnya.
Bagaimana Depresi Terkait dengan HIV?
Salah satu kondisi kesehatan mental paling umum yang dihadapi orang dengan HIV adalah depresi. Depresi dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan gejala depresi dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kondisi medis terkait HIV dan pengobatan HIV dapat menyebabkan depresi.
Gejalanya bisa meliputi:
- Merasa sedih atau sering cemas hingga sepanjang waktu
- Tidak mau melakukan aktivitas yang dulunya menyenangkan
- Merasa mudah tersinggung, mudah frustrasi, atau gelisah
- Mengalami kesulitan tidur atau malah sulit bangun tidur
- Bangun terlalu pagi atau terlalu banyak tidur
- Makan lebih atau kurang dari biasanya atau tidak nafsu makan
- Mengalami sakit, nyeri, sakit kepala, atau masalah perut yang tidak membaik walau telah melakukan pengobatan
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat detail, atau membuat keputusan
- Merasa lelah‚ bahkan setelah tidur nyenyak
- Merasa bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Berpikir untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
- Kondisi kesehatan mental lainnya termasuk gangguan kecemasan, gangguan mood, dan gangguan kepribadian.
Bagaimana Kamu Bisa Mendapatkan Bantuan dalam Krisis?
Kadang-kadang, masalah hidup dapat merugikan orang. Beberapa mungkin merasa terjebak, putus asa, atau mungkin bertanya-tanya untuk apa mereka hidup. Jika kamu memiliki pemikiran seperti ini atau berpikir untuk menyakiti atau membunuh diri sendiri, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian dan banyak hal dapat berubah menjadi lebih baik.
Kamu juga bisa:
- Menghubungi penyedia layanan kesehatan HIV.
- Mendapatkan bantuan dari penyedia layanan kesehatan lain.
- Hubungi teman dekat atau orang yang dicintai.
- Hubungi pemuka agama, pemimpin spiritual, atau orang lain di komunitas iman.
- Bicaralah dengan penyedia perawatan kesehatan HIV.
Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan HIV jika kamu mengalami salah satu gejala di atas. Penyedia mungkin mengajukan beberapa pertanyaan untuk menilai perasaanmu dan mungkin meresepkan obat untuk membantu mengatasi depresi atau kecemasan atau merujukmu ke spesialis kesehatan mental.
Jika kamu menggunakan terapi antiretroviral (ART) atau berencana untuk menggunakan ART, pertimbangkan bahwa terkadang ART dapat menghilangkan kecemasan karena kamu akhirnya mengetahui bahwa kamu dapat menjaga diri sendiri dapat memberi rasa aman.
Namun, beberapa obat antiretroviral dapat menyebabkan gejala depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, serta dapat memperburuk beberapa masalah kesehatan mental. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan untuk lebih memahami bagaimana pengobatan HIV dapat memengaruhi kesehatan mental dan jika ada yang dapat dilakukan untuk mengatasi efek sampingnya.
Beberapa obat untuk kondisi kesehatan mental atau gangguan mood juga dapat berinteraksi dengan ART. Jika kamu tidak minum obat HIV, masalah kesehatan mental, seperti depresi, mungkin menjadi lebih buruk.
Berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan penyedia layanan kesehatan tentang kesehatan mentalmu sehingga dia dapat membantu menemukan dukungan yang kamu butuhkan. Diskusikan setiap perubahan dalam cara berpikirmu, atau bagaimana perasaanmu terhadap diri sendiri dan kehidupan secara umum.
Cara lain untuk membantu meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan meliputi:
- Olahraga teratur dapat membantu memperbaiki gejala depresi Keluar dari penafian dan mengurangi stres. Saat kamu berolahraga, otak akan melepaskan zat kimia yang disebut endorfin. Bahan kimia ini membantu meningkatkan suasana hatimu.
- Studi terbaru menunjukkan bahwa meditasi mindfulness dapat membantu meredakan depresi, kecemasan, dan stres.
- Intervensi lain seperti terapi perilaku kognitif dan manajemen stres dapat membantu meningkatkan kesehatan mentalmu.
Sumber: Mental Health and HIV