Photo by vwalakte from Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Ribuan orang yang hidup dengan HIV kini akan ditawari suntikan jangka panjang baru untuk mengelola kondisi mereka – jika mereka lebih suka berhenti minum pil antiretroviral (ARV) setiap hari.
Cabotegravir dan rilpivirine diberikan sebagai dua suntikan terpisah setiap dua bulan, setelah periode pentahapan awal.
Baca Juga:
Badan pengawas obat-obatan di Inggris, NHS, telah menyetujui penggunaan obat dalam bentuk injeksi suntikan jangka panjang ini. Obat injeksi ini merupakan terapi pengobatan untuk mencegah replika HIV di dalam tubuh dengan cara yang mirip dengan obat ARV konvensional. Diperkirakan 13.000 ODHIV di Inggris bisa beralih menggunakan terapi pengobatan jangka panjang ini.
Cabotegravir dan rilpivirine diberikan sebagai dua suntikan terpisah setiap dua bulan, setelah periode pentahapan awal. Perawatan ini hanya cocok untuk mereka yang telah mencapai tingkat virus yang tidak terdeteksi dalam darah saat mengonsumsi ARV. Para ahli mengatakan terapi ini bisa memberikan kenyamanan bagi banyak orang lantaran mereka tidak perlu lagi meminum ARV setiap hari.
Prof Chloe Orkin, seorang ahli HIV di Queen Mary University of London, Inggris, mengatakan akan membebaskan ODHIV dari beban terapi obat oral setiap hari, dan menawarkan mereka hanya enam hari perawatan per tahun.
Dr Sanjay Bhagani, presiden European Aids Clinical Society, mengatakan bahwa terapi ini sangat disambut baik, lantaran sampai sekarang stigma tetap menjadi masalah penting dalam komunitas HIV, dan meminum tablet ARV setiap hari mungkin sulit bagi sebagian orang.
Tak pelak, terapi suntik jangka panjang menjadi alternatif bagi banyak orang. “Data dan studi yang mendukung rekomendasi penggunaan terapi suntik ini sangat solid, dan pengalaman dunia nyata menunjukkan bahwa pasien yang memulai perawatan terapi suntik lebih memilih untuk tetap memakainya,” jelas Alex Sparrowhawk dari Manchester, Inggris, yang bekerja untuk badan amal HIV bernama Terrence Higgins Trust.
Alex sendiri didiagnosis dengan HIV 12 tahun yang lalu dan telah menggunakan terapi ARV setiap hari sejak itu. Dia mengatakan memiliki pilihan perawatan yang berbeda yang tersedia sangat menyenangkan. “Berita ini adalah sesuatu yang telah ditunggu banyak orang. Sebab, gagasan untuk melakukan suntikan enam kali atau enam hari dalam setahun daripada minum obat setiap hari tentu memiliki daya tarik. Mengingat untuk meminum tablet setiap hari adalah pengingat terus-menerus akan HIV dan ini membuat kamu seperti tidak memiliki jalan keluar dari kondisi ini,” keluh Alex.
“Beberapa orang mungkin tinggal dengan orang lain yang tidak mengetahui status HIV mereka atau harus bekerja shift atau bekerja di industri yang membuat mereka perlu keliling dunia, sehingga meminum obat setiap hari merupakan tantangan tersendiri,” pungkas Alex yang percaya bahwa ODHIV yang paling terstigmatisasi harus diprioritaskan untuk mendapatkan terapi HIV alternatif ini.
Bagaimana, kamu setuju?