Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Ketika kamu didiagnosis dengan HIV, tentu tidak mudah membuat keputusan untuk memberi tahu kepada pimpinan mengenai statusmu karena ada kemungkinan kamu masih menghadapi stigma dan diskriminasi di tempat kerja.
Berikut beberapa pertimbangan sebelum memutuskan apakah kamu ingin mengungkapkanya atau tidak.
Saat melamar pekerjaan, penting juga untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan tersebut mengharuskan kamu melakukan perjalanan internasional ke negara-negara yang membatasi pengunjung dengan status positif HIV.
Baca Juga:
Apakah Pimpinan Perlu Mengetahui Status HIV Kamu?
Dalam banyak kasus, sejatinya HIV tidak akan memengaruhi kemampuan kamu untuk bekerja. Oleh karena itu, hanya ada sedikit jenis pekerjaan yang mewajibkan pemberi kerja untuk memberi tahu pimpinan tentang status HIV. Kecuali jika kondisi kesehatan kamu entah bagaimana akan memengaruhi kemampuan kamu untuk menjalankan fungsi penting dari pekerjaan itu.
Di Inggris, jenis pekerjaan lain yang dapat dipengaruhi oleh status HIV adalah angkatan bersenjata, karena kekhawatiran tentang akses pengobatan secara konsisten. Ini sama untuk banyak kondisi kesehatan seperti diabetes, misalnya. Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris tidak menerima lamaran dari orang-orang yang hidup dengan HIV. Tetapi jika seseorang didiagnosis setelah bergabung, mereka dapat tetap bertugas, namun dapat dipindahkan dengan peran yang berbeda.
Di Indonesia, dari segi peraturan pemerintah, orang yang hidup dengan HIV tidak dilarang bekerja. Dan perusahaan yang menolak bisa dituntut.
Saat melamar pekerjaan, penting juga untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan tersebut mengharuskan kamu melakukan perjalanan internasional ke negara-negara yang membatasi pengunjung dengan status positif HIV.
Setelah Diterima Bekerja
Setelah tawaran pekerjaan dibuat, pimpinan mungkin akan meminta kamu untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan kesehatan atau melakukan pemeriksaan kesehatan. Ini biasanya hanya dilakukan jika informasi ini relevan dengan jenis pekerjaan, di mana kamu dapat menggunakan ini sebagai kesempatan untuk membagikan statusmu. Tetapi tidak ada kewajiban untuk melakukannya. Jika kamu memilih untuk tidak mengungkapkan status kamu pada kuesioner kesehatan, kamu dapat mengosongkan pertanyaan tentang HIV, tetapi jangan berbohong.
Jika kamu memilih untuk membagikan status HIV, penting untuk mempertimbangkan siapa yang perlu tahu, misalnya kamu hanya memberi tahu pimpinan langsung di atas kamu dan departemen Sumber Daya Manusia atau HRD. Kamu disarankan untuk mengungkapkanya jika perlu. Ingat, informasi ini harus selalu dirahasiakan. Ini hanya boleh dibagikan dengan seizin kamu jika relevan dengan pelaksanaan deskripsi pekerjaan kamu.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengungkapkan atau tidak tentang status HIV ada di tanganmu, kecuali jika ada alasan kuat mengapa atasan kamu perlu mengetahuinya.
Sumber: Do you have to disclose your HIV status to an employer?