Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Di tahun 2017, untuk pertama kalinya di dunia, restoran dengan koki dan staf yang terinfeksi HIV didirikan di Toronto, Canada, untuk menghapus stigma bahwa HIV dapat ditularkan melalui makanan. Restoran dari badan amal Casey House ini memiliki slogan “Break Bread, Smash Stigma”. Berdasarkan sebuah survei di Canada, hanya setengah dari orang yang bersedia menyantap makanan yang disiapkan oleh juru masak yang hidup dengan HIV.
HIV tidak dapat ditularkan melalui air atau makanan karena HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia.
Baca Juga:
“Jumlahnya cukup mengejutkan, tetapi tidak terlalu mengherankan,” ujar Joanne Simons, CEO Casey House. Untuk klien yang dilayani Casey House, stigma itu sangat nyata setiap hari,” katanya. Faktanya, HIV hanya menyebar ketika cairan yang terinfeksi bersentuhan dengan aliran darah orang yang tidak terinfeksi – bukan melalui berbagi makanan, alat makan, atau melalui kontak kulit ke kulit.
Bisakah HIV Tertular Melalui Makanan?
HIV tidak dapat ditularkan melalui air atau makanan karena HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Bahkan jika makanan mengandung sedikit darah atau air mani yang terinfeksi HIV, maka paparan udara, panas dari memasak, dan asam lambung akan menghancurkan virus.
Mayoritas orang yang hidup dengan HIV yang sedang dalam pengobatan dan memiliki jumlah virus yang tidak terdeteksi dalam darah mereka juga tidak dapat menginfeksi orang lain. Namun dalam bisnis restoran, jika seorang koki memotong dirinya sendiri, biasanya mereka akan berhenti memasak, membuang makanan, membalut lukanya, dan membersihkan area tersebut, seperti yang dilakukan koki mana pun.
Tapi bagaimana jika dia tidak menyadari bahwa dia telah melukai dirinya sendiri? Jika sejumlah kecil darah masuk ke makanan tanpa ada yang menyadarinya, tidak perlu khawatir terjadi penularan HIV. Lingkungan dapur tidak ramah terhadap virus karena paparan udara dan panas di dapur saat memasak akan membunuh virus.
Jika darah koki yang entah bagaimana tertumpah pada makanan dingin, seperti salad misalnya, karena makanan dikonsumsi melalui mulut, bukan luka terbuka, asam lambung kita akan membunuh virus saat melewati sistem pencernaan.
Bagaimana jika kita atau pelanggan mengalami luka di mulut? Sejumlah kecil darah yang masuk ke dalam mulut tidak mungkin akan menginfeksi kita. Tidak ada kasus penularan HIV yang dilaporkan dari makanan yang disiapkan oleh orang dengan HIV. Tidak ada yang pernah tertular HIV melalui persiapan makanan. Tidak ada risiko penularan HIV.
Casey House bekerjasama dengan koki selebriti Matt Basile dari restoran Fidel Gastro Toronto, melatih 14 orang yang hidup dengan HIV di mana mereka bertransformasi menjadi juru masak termasuk memiliki kemampuan untuk mengembangkan menu.
Kenneth Poon, seorang pelanggan Casey House, mengaku bahwa dia bangga menjadi bagian dari industri makanan restoran untuk menghapuskan stigma dan perasaan terisolir yang ia alami dan terus dirasakan oleh orang-orang yang hidup dengan HIV (ODHIV). Langkah ini membuat wacana untuk mendirikan restoran serupa di di tempat-tempat lainnya seperti New York dan San Francisco di Amerika Serikat serta London, Inggris.
Sumber: World’s first restaurant with only HIV-positive chefs opens to ‘break bread, smash stigma’