Photo from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Tahukah kamu, untuk mengembangkan obat HIV, para ilmuwan harus memahami apa saja siklus hidup virus ini. Sebab, memahami siklus hidup HIV memungkinkan para ilmuwan untuk mengembangkan obat yang digunakan untuk mengendalikan virus HIV di dalam tubuh agar tidak berkembang menjadi stadium AIDS.
Setelah melekat pada sel, HIV menyuntikkan protein sendiri ke dalam cairan seluler (sitoplasma) dari sel-T.
Baca Juga:
Dari siklus hidup HIV itu juga dapat diidentifikasi bagaimana virus membuat salinan dirinya sendiri atau replikasi, yang pada gilirannya memungkinkan para ilmuwan mengembangkan cara untuk memblokir (atau menghambat) proses itu.
Berikut adalah siklus hidup HIV:
1. Pelekatan virus
Begitu HIV memasuki tubuh (melalui kontak seksual, paparan darah, atau penularan dari ibu ke anak), virus mencari sel inang untuk bereproduksi. Tuan rumah atau inang dalam kasus ini adalah sel T CD4 yang digunakan untuk memberi sinyal pertahanan kekebalan. Untuk menginfeksi sel, HIV harus menempelkan dirinya melalui sistem tipe kunci-dan-kunci. Kuncinya adalah protein pada permukaan HIV yang menempel pada protein pelengkap pada sel CD4 seperti halnya kunci masuk ke dalam gembok. Inilah yang dikenal sebagai keterikatan virus.
2. Mengikat dan melebur
Setelah melekat pada sel, HIV menyuntikkan protein sendiri ke dalam cairan seluler (sitoplasma) dari sel-T. Hal ini menyebabkan peleburan (fusi) membran sel ke selubung luar virion HIV. Ini adalah tahap yang dikenal sebagai fusi virus. Setelah menyatu, virus bisa masuk ke sel.
3. Virus melepas lapisan
HIV menggunakan materi genetiknya (RNA) untuk bereproduksi dengan membajak mesin genetik sel inang. Dengan melakukan itu, ia dapat menghasilkan banyak salinan dari dirinya sendiri. Prosesnya, yang disebut virus uncoating, mengharuskan lapisan pelindung yang mengelilingi RNA dihancurkan.
4. Transkripsi dan menerjemahkan
Begitu berada di dalam sel, RNA untai tunggal HIV harus diubah menjadi DNA untai ganda. Virus menyelesaikannya dengan bantuan enzim yang disebut reverse transcriptase. Proses ini memungkinkan virus mereplikasi diri.
5. Penyatuan atau integrasi
Agar HIV dapat membajak mesin genetik sel inang, ia harus mengintegrasikan DNA yang baru terbentuk ke dalam inti sel.
6. Perakitan
Setelah integrasi terjadi, HIV harus membuat blok pembangun protein yang digunakannya untuk merakit virus baru. Ia melakukannya dengan enzim protease, yang memotong protein menjadi potongan-potongan kecil dan kemudian merakit potongan-potongan itu menjadi virion HIV baru yang terbentuk sepenuhnya.
7. Pematangan
Setelah virion dirakit, mereka melewati tahap akhir dimana virion dewasa benar-benar bertunas dari sel inang yang terinfeksi. Setelah dilepaskan ke sirkulasi bebas, virion ini terus menginfeksi sel inang lain dan memulai siklus replikasi lagi.
Rentang hidup rata-rata sel inang penghasil virus sangat pendek, yaitu sekitar dua hari. Setiap sel yang terinfeksi dapat menghasilkan rata-rata 250 virion HIV baru sebelum gagal dan mati. Ini berarti dengan mengganggu setiap tahap siklus hidup dan mencegah tahap selanjutnya tidak terjadi, maka virus tidak mungkin berkembang biak dan menyebar.