Photo by user4836439 from freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Pada 2021, ada sekitar 5.000 alat skrining HIV mandiri yang dibagikan secara cuma-cuma kepada kelompok komunitas di Amerika Serikat yang dianggap paling rentan terhadap infeksi HIV. Alat skrining HIV mandiri ini disediakan oleh Gilead Sciences, selain kondom, dan pelumas, serta kartu dengan informasi pengujian dan rujukan ke penyedia PrEP terdekat.
Program skrining HIV mandiri merupakan salah satu cara untuk mengatasi hambatan tes HIV, termasuk kurangnya kesadaran akan layanan pengujian dan stigma.
Baca Juga:
Orang-orang dapat mengunjungi situs web MyBodyMyHealth dan mengisi formulir untuk meminta alat skrining HIV mandiri, yang dikirimkan dalam waktu 72 jam. Dan yang penting, navigator pasien akan menindaklanjuti ketika hasil tes kembali, untuk menghubungkan seseorang ke penyedia PrEP terdekat jika negatif, atau ke dokter lokal jika positif.
Ya, MyBodyMyHealth adalah satu-satunya layanan yang menyediakan skrining HIV mandiri secara gratis. Program skrining HIV mandiri ini dirancang untuk menjangkau komunitas yang terkena dampak HIV secara tidak proporsional, termasuk orang kulit hitam dan Latin, LSL dan biseksual, dan perempuan transgender, kata J. Maurice McCants-Pearsall, aktivis HIV.
Alat skrining HIV mandiri ini diberikan secara rahasia, karena pengguna tidak ingin anggota keluarga atau teman sekamarnya mengetahui bahwa mereka sedang menjalani tes HIV, atau bahkan bahwa mereka aktif secara seksual. Sebab, tujuan penggunaan alat skrining HIV mandiri, selain untuk kenyamanan, adalah untuk mengatasi stigmatisasi yang sering dialami jika melakukan tes HIV di klinik-klinik kesehatan.
Mengatasi Stigma dan Hambatan Tes HIV Lainnya
Program skrining HIV mandiri merupakan salah satu cara untuk mengatasi hambatan tes HIV, termasuk kurangnya kesadaran akan layanan pengujian dan stigma. “Stigma memainkan peran besar dalam akses ke perawatan—atau kurangnya akses,” kata McCants-Pearsall. “Orang yang memiliki akses ke layanan kesehatan terkadang tidak menggunakannya karena takut. Mereka lebih suka menderita dalam diam.”
Yang memperparah masalah akses, kata McCants-Pearsall, adalah ketidaknyamanan berbicara tentang kesehatan seksual dengan dokter atau perawat. Akibatnya, mereka tidak direkomendasikan untuk mendapatkan tes HIV, kecuali jika mereka memintanya.
Sejauh ini, 600 alat skrining HIV mandiri telah diminta, dan diharapkan penggunaan skrining HIV mandiri memberi efek ganda untuk membangun kesadaran akan HIV, PrEP, dan skrining HIV mandiri. Dan bukan tak mungkin kemungkinan permintaan akan melebihi 5.000 skrining HIV mandiri yang dialokasikan.
Sumber: HIV Self-Testing Kits Will Have Multiplier Effect for Vulnerable Communities, Advocates Say