Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Bawang putih adalah bahan makanan yang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko seseorang terkena jenis kanker tertentu. Namun, apa yang dikatakan penelitian tentang suplemen bawang putih dan HIV? Bisakah mengkonsumsi suplemen bawang putih membantu orang dengan HIV, atau apakah itu menyebabkan lebih banyak bahaya?
Meski bawang putih bisa meningkatkan sistem kekebalan, tetapi penelitian tidak memastikan bahwa bawang putih dapat mencegah infeksi secara khusus pada ODHIV.
Baca Juga:
Senyawa utama dalam bawang putih adalah allicin. Bawang putih juga mengandung senyawa lain, seperti dialil polisulfida dan ajoena. Beberapa orang mengklaim bahwa bawang putih dapat membantu melawan HIV karena sifat antivirusnya, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Seseorang dengan HIV lebih rentan terhadap jenis infeksi tertentu, termasuk virus. Infeksi semacam itu bisa menjadi parah jika seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Apa pun yang dapat membuat sistem kekebalan lebih kuat dapat bermanfaat bagi orang dengan HIV, itulah sebabnya beberapa orang merekomendasikan suplemen bawang putih.
Dalam Journal of Immunology Research, disebutkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan dengan merangsang produksi jenis sel tertentu. Sel-sel ini termasuk sel pembunuh alami dan makrofag, yang membantu melawan infeksi.
Apa Kata Penelitian Lainnya Tentang Suplemen Bawang Putih Dan Pengobatan HIV?
Satu teori menyebutkan bahwa bawang putih memiliki asam amino yang mengandung sulfur yang merangsang aktivitas dalam sistem kekebalan dan membantu melawan infeksi. Sementara, The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa sel T dan sel pembunuh alami dapat merespons modifikasi diet termasuk bawang putih.
Penelitian ini melibatkan orang dewasa berusia 21-50 tahun. Para ilmuwan membagi peserta menjadi dua kelompok. Selama 90 hari selama musim dingin dan flu, satu kelompok mengonsumsi 2,56 gram ekstrak bawang putih, dan kelompok lainnya mengonsumsi plasebo. Hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi dengan bawang putih ternyata dapat meningkatkan fungsi sel imun.
Meski bawang putih bisa meningkatkan sistem kekebalan, tetapi penelitian tidak memastikan bahwa bawang putih dapat mencegah infeksi secara khusus pada ODHIV. Artinya, penelitian tambahan yang lebih besar diperlukan untuk menentukan apakah bawang putih dapat berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan orang dengan HIV atau tidak.
Suplemen Bawang Putih Dan Obat Antiretroviral (ARV)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen bawang putih mempengaruhi tingkat obat antivirus tertentu yang diresepkan dokter untuk mengobati HIV. Seperti penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of STD & AIDS menunjukkan bahwa beberapa bentuk suplemen bawang putih dapat mengurangi tingkat obat antivirus tertentu.
Perlu dicatat bahwa beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara suplemen bawang putih dan gangguan pada pengobatan HIV masih berumur beberapa tahun dan obat-obatan ARV ini telah berubah dan berkembang seiring waktu.
Penelitian lain melibatkan 77 perempuan dengan HIV yang melaporkan sendiri asupan suplemen bawang putih mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen bawang putih dalam jangka pendek tidak memengaruhi jumlah CD4 maupun viral load-nya.
Senyawa dalam bawang putih sangat kompleks. Misalnya, allicin dengan cepat berubah menjadi bahan kimia lain. Untuk alasan ini, peneliti tidak sepenuhnya memahami interaksi bawang putih dengan berbagai obat HIV.
Untuk ODHIV yang sedang mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen bawang putih, ada beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada dokter. Misalnya, penting untuk bertanya kepada dokter apakah suplemen bawang putih aman digunakan dengan obat yang sedang dikonsumsi dan juga dosis optimalnya.
Mendiskusikan tentang efek samping khas bawang putih juga diperlukan. Efek samping suplemen bawang putih mungkin termasuk:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Rasa tidak enak di mulut
- Gangguan pencernaan
Karena salah satu efek samping bawang putih terkadang termasuk sakit perut, maka bawang putih dapat mengganggu penggunaan obat HIV atau nutrisi yang tepat. Ya, Seperti halnya suplemen apa pun, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
Para peneliti masih mencoba untuk mengetahui manfaat bawang putih untuk pengobatan. Suplemen bawang putih mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi pengaruhnya terhadap HIV dan pengobatan HIV hingga saat ini masih tidak jelas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen bawang putih mengganggu pengobatan HIV, tetapi penelitian lain tidak menunjukkan hubungan yang sama. Karena bukti yang tidak meyakinkan, ODHIV harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen bawang putih.