ODHIV dan Kesehatan Mental
Hampir setiap orang menghadapi tantangan kesehatan mental di dalam hidup mereka.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Hampir setiap orang menghadapi tantangan kesehatan mental di dalam hidup mereka.
Di AS, bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, pada tahun 2020 lebih dari 45.000 orang meninggal karena bunuh diri.
Kelompok LGBT+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) sejatinya berada pada risiko yang lebih besar untuk memiliki gangguan kesehatan mental.
Orang dengan gangguan kecemasan sering kali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan dan terus-menerus terhadap situasi sehari-hari.
Gangguan bipolar menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati yang intens, yaitu keadaan manik menjadi depresi, atau sebaliknya.
Para pemberani yang hidup dengan HIV seringkali belum memiliki kemerdekaan untuk mengungkapkan status HIV mereka.
Tidak mudah untuk memberi tahu kepada pimpinan mengenai status HIV karena ada kemungkinan kamu masih menghadapi stigma dan diskriminasi di tempat kerja.
Penelitian di Eropa telah menunjukkan bahwa pengunaan PrEP memiliki efek positif pada kesehatan mental bagi mereka yang mulai menggunakannya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam populasi umum, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan lelaki.
Menerima diagnosis positif HIV mungkin bukan hal terburuk yang dapat terjadi dalam hidup seseorang, tetapi hal itu mengubah cara seseorang menjalani hidup dan mereka harus mendapat bimbingan konseling terkait dengan dampak perubahan hidup itu terhadap kesehatan mentalnya.