WHO: Tidak Semua Orang Perlu Mengonsumsi PrEP
Penggunaan PrEP disarankan sebagai pilihan bagi LSL yang mungkin berisiko tinggi untuk terinfeksi HIV, serta kelompok lain dengan risiko sedang atau risiko tinggi.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Penggunaan PrEP disarankan sebagai pilihan bagi LSL yang mungkin berisiko tinggi untuk terinfeksi HIV, serta kelompok lain dengan risiko sedang atau risiko tinggi.
Hampir 70% ODHIV adalah lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) dan biseksual. Jumlah pengguna PrEP di kelompok ini terus meningkat.
PrEP adalah penggunaan obat yang secara radikal mengurangi risiko orang HIV negatif terinfeksi melalui kontak seksual dengan pasangan HIV positif.
Salah satu ketakutan yang mungkin menghantui ketika seseorang mulai menggunakan PrEP yaitu apakah mereka tetap berisiko terinfeksi HIV?
Jumlah pengguna PrEP di sub-Sahara Afrika (SSA) kini telah meningkat secara drastis, bahkan terhitung lebih dari setengah pengguna PrEP di seluruh dunia.
PrEP adalah obat pencegahan yang ampuh mengurangi risiko infeksi HIV sebesar 92 persen atau lebih jika dikonsumsi sesuai petunjuk.
Di Myanmar, Vietnam, China, Indonesia dan Malaysia, tingkat infeksi HIV LSL rata-rata di atas 6%, sementara di Mongolia mencapai hampir 14%.
Penggunaan profilaksis pra pajanan (PrEP) ternyata masih sangat rendah berdasarkan penelitian di lima negara di Asia.
Kamu memiliki pilihan untuk mencegah HIV seperti mengonsumsi profilaksis pra pajanan (PrEP).
PrEP aman dikonsumsi oleh transgender dan juga aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan hormon-hormon yang menguatkan gender dan prosedur-prosedur yang menegaskan gender lainnya.