3 Film Peraih Oscar yang Mengeksplorasi HIV
Beberapa film ini telah memicu perhatian terhadap isu HIV/AIDS, termasuk pengobatan, perlakukan yang kerap intoleran dan dan stigma yang menyertainya.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Beberapa film ini telah memicu perhatian terhadap isu HIV/AIDS, termasuk pengobatan, perlakukan yang kerap intoleran dan dan stigma yang menyertainya.
Pengusaha perlu menyadari tanggung jawab mereka terhadap karyawan dengan HIV untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan secara adil dan bermartabat.
Dukungan para selebritis bersamaan dengan penggambaran di televisi dan film, membantu menciptakan lebih banyak empati terhadap ODHA.
Sejak epidemi HIV/AIDS merebak, media telah berperan dalam membentuk persepsi masyarakat. Dengan berbagi cerita, mereka membantu orang memahami HIV dan AIDS melalui mata masyarakat awam.
Selama hubungan seks tanpa kondom, HIV dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi (darah, air mani, cairan vagina, lendir pre-cum atau anal) dapat masuk ke tubuh pasangan seksual mereka. Hal ini bisa terjadi melalui selaput lendir penis, vagina, rektum dan terkadang mulut dan tenggorokan.
Dengan perawatan yang tepat, banyak orang yang hidup dengan HIV menjalani kehidupan normal dan sehat, termasuk memiliki pekerjaan. Kebanyakan orang yang hidup dengan HIV dapat terus bekerja, atau bahkan mencari pekerjaan baru di bidang pilihan mereka.
Terinfeksi HIV bukan berarti hidup Anda tidak lagi sehat dan bermakna. Dengan perawatan tepat, harapan hidup Anda akan sama dengan mereka yang tidak terinfeksi HIV.
Pengobatan HIV saat ini bukanlah untuk menghilangkan virus, namun agar HIV dapat tetap dikendalikan untuk membuat sistem kekebalan tubuh Anda tetap kuat. Di masa lalu, obat HIV memiliki efek samping yang serius, namun pengobatan dengan obat HIV di era modern jauh lebih baik dari segi efek samping.
Bukan hanya memecat ODHA saja yang dilarang oleh pemerintah, melakukan tes HIV juga dilarang untuk dilakukan oleh para pemilik badan usaha jika dilakukan tanpa sepengetahuan pihak karyawan.
Anti Retro Viral atau ARV adalah obat untuk infeksi HIV yang dapat menekan perkembangan HIV dalam tubuh. Beberapa ARV yang biasa digunakan di Indonesia antara lain Zidovudine, lamivudine, Nevirapine dan Efavirenz.