COVID-19 dan Infeksi HIV
Hingga saat ini tidak ada bukti klinis bahwa orang yang hidup dengan HIV yang memakai pengobatan ARV dengan kepatuhan yang baik, berisiko lebih tinggi terinfeksi coronavirus, virus yang menyebabkan COVID-19.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Hingga saat ini tidak ada bukti klinis bahwa orang yang hidup dengan HIV yang memakai pengobatan ARV dengan kepatuhan yang baik, berisiko lebih tinggi terinfeksi coronavirus, virus yang menyebabkan COVID-19.
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara orang dengan HIV atau orang tanpa HIV dalam menerapkan pola hidup sehat. Namun mengingat ODHIV memiliki permasalahan pada sistem kekebalan tubuhnya, maka diharapkan agar memperhatikan gaya hidup sehari-hari.
Ada beberapa orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, yakni orang sakit, perempuan hamil, menyusui, orang tua yang lemah dan musafir. Pertanyaannya, bisakah seseorang dengan HIV positif berpuasa selama Ramadhan?
Seorang pria di London, Inggris, dikabarkan menjadi orang kedua di dunia yang sembuh dari infeksi HIV.
Untuk ODHIV yang melakukan terapi antiretroviral secara konsisten dan memiliki jumlah CD4 yang normal, risiko mereka mungkin lebih rendah.
Diperkirakan 30% dari infeksi HIV yang baru di seluruh dunia, didorong oleh infeksi herpes simplex virus-2 (HSV-2), atau dikenal sebagai herpes genital.
Diketahui, Lopinavir dan Ritonavir merupakan antiretroviral yang berfungsi menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi.
Sebanyak 70 hingga 80 persen ODHIV menderita anemia pada suatu waktu selama masa infeksi.
Fatigue adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kelelahan, mengantuk, dan kekurangan energi. Ini adalah masalah umum di antara orang yang hidup dengan HIV (ODHIV). Fatigue, seperti dilansir dari situs Poz Magazine, bukanlah penyakit melainkan gejala penyakit. Beberapa orang menderita serangan kelelahan pada saat-saat tertentu atau berkala. Namun, yang lain mengalami kelelahan kronis yang sangat mengganggu pekerjaan, rutinitas atau kegiatan sehari-hari lainnya.
Tatkala 18 tahun lalu Joyce Turner Keller didiagnosis dengan HIV, ia sangat mengandalkan iman Kristennya untuk melalui fase kehidupan yang baru ini.