12 Cara Menikmati Hidup Meski Memiliki HIV – Bagian 1
Rata-rata orang dengan HIV positif diperkirakan bisa menikmati hidup hingga usia 80 tahun, sama dengan mereka yang tidak terdiagnosa HIV.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Rata-rata orang dengan HIV positif diperkirakan bisa menikmati hidup hingga usia 80 tahun, sama dengan mereka yang tidak terdiagnosa HIV.
IO di bagian kelamin juga disebabkan oleh herpes, yang disebut herpes genital. Gejalanya diawali dengan rasa terbakar beberapa jam sebelumnya pada daerah di mana akan terjadi luka. Setelah luka timbul, penderita akan merasakan gejala seperti tidak enak badan, demam, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot.
1% orang yang berasal dari Eropa Utara hampir kebal terhadap AIDS. Mereka yang cukup beruntung untuk kebal terhadap HIV, biasanya memiliki satu orangtua dengan mutasi genetik tersebut.
IO yang kerap dialami ODHA di bagian paru adalah Histoplasmosis, yang disebabkan oleh jamur histoplasma capsulatum. IO di bagian perut disebabkan oleh virus Sitomegalovirus (CMV) yang bisa mengakibatkan diare, demam, nyeri perut, peradangan usus besar, dan ditemukan darah pada tinja.
IO di daerah mulut yang paling umum adalah Candidiasis, yakni infeksi jamur yang disebabkan oleh jenis jamur Candida albicans. IO lainnya yang kerap dialami ODHA yakni di bagian paru, seperti Pneumonia Pneumocystis (PCP).
Ada banyak kuman di tubuh setiap orang seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, di mana itu semua bisa dikendalikan dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Namun, bila sistem itu rusak akibat HIV, kuman tidak bisa lagi dikendalikan dan menyebabkan penyakit.
Di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ODHA telah mampu untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup dengan metode terapi ARV atau antiretroviral, yang dapat menekan pertumbuhan virus HIV.
Menghapus diskriminasi terhadap pekerja seks dan melindungi hak asasi mereka, dapat membantu meningkatkan akses mereka terhadap layanan pencegahan dan pengobatan HIV.
Anak-anak yang menjadi yatim piatu lantaran ditinggalkan orangtua yang mengidap AIDS, berisiko mengalami pelecehan, eksploitasi, diskriminasi, masalah pertumbuhan dan penyakit lainnya.
Kekerasan berbasis gender, manifestasi fisik dari ketidaksetaraan gender, telah terbukti berperan sebagai penghalang penting tatkala para perempuan ingin melakukan tes dan konseling HIV.