Timotius Hadi Wijoyo, Nyaris Tewas Justru Menjadi Awal Kebangkitannya
Ya, ia nyaris tewas. Namun pada saat itu juga Hadi bertekad untuk bangkit. Dan juga memulai mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) yakni Zidovudine, lamivudine dan nevirapine.
HOTLINE WHATSAPP:0878 0807 8070
Ya, ia nyaris tewas. Namun pada saat itu juga Hadi bertekad untuk bangkit. Dan juga memulai mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) yakni Zidovudine, lamivudine dan nevirapine.
Melihat resume seorang Erijadi Sulaeman, awam mungkin tidak akan mengira bahwa pria kelahiran Bandung 52 tahun silam ini telah hidup bersama HIV selama hampir 20 tahun lamanya.
Baby Rivona Nasution, perempuan yang sudah hidup bersama dengan HIV selama 17 tahun itu, mengaku bahwa ia bersyukur bisa mengetahui status HIV-nya lebih dini. Kondisi ini membuat ia cepat pula mencari informasi dan pengobatan antiretroviral (ARV) yang benar sehingga bisa menjalani hidup tanpa rasa takut. Ya, perempuan pemberani yang selalu lantang tatkala memberi edukasi tentang HIV dan AIDS ini, selain bisa menjalani hidup tanpa rasa takut, ia juga menjadi seorang ibu dari anak yang tidak terinfeksi HIV meski ia sendiri seorang ODHIV.
Ayu Oktariani, 33 tahun, terinfeksi HIV dari sang suami yang merupakan pecandu narkoba suntik di masa sekolah dulu.
Ratri Pearman a.k.a Suksma Ratri, adalah bukti hidup bahwa HIV bukan berarti membuat seseorang berhenti berkarya dan memberi kontribusi bagi dunia.
Penyintas HIV jangka panjang — umumnya didefinisikan sebagai mereka yang didiagnosis sebelum ARV ditemukan pada tahun 1996 — menghadapi tantangan fisik dan emosional mereka sendiri seiring bertambahnya usia.
Meskipun orang dengan HIV mungkin mengalami kerontokan rambut, itu bukan gejala khas dari orang yang terinfeksi HIV (ODHIV).
HIV sejatinya tidak dapat bertahan lama di luar tubuh, dan juga tidak dapat mereplikasi tanpa inang manusia. Namun tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan berapa lama HIV dapat bertahan hidup di luar tubuh, karena itu tergantung pada jenis cairan virus itu.
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS di mana HIV memperlemah dan perlahan-lahan menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Ini membuat kita rentan terhadap komplikasi yang mengancam jiwa dari infeksi atau kanker tertentu.
Kabar menyedihkan datang dari Pakistan. Hampir 900 anak dinyatakan positif HIV lantaran dokter setempat menggunakan jarum suntik bekas yang terinfeksi.